Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat mereka mengadakan pertemuan bilateral di Bandara Internasional Gimhae, di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik, di Busan, Korea Selatan, Kamis (30/10/2025). Foto: Evelyn Hockstein/REUTERSPemerintah China akan menangguhkan penerapan pembatasan ekspor tambahan untuk logam tanah jarang serta menghentikan penyelidikan terhadap perusahaan chip asal Amerika Serikat. Pengumuman ini disampaikan Gedung Putih dalam lembar fakta yang dirilis pada Sabtu (1/11), sebagai bagian dari kesepakatan dagang baru antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.Mengutip Reuters, kesepakatan tersebut menjadi langkah terbaru untuk menurunkan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia yang selama ini terlibat perang dagang.Dalam perjanjian itu, China akan menerbitkan lisensi umum untuk ekspor tanah jarang, galium, germanium, antimon, dan grafit. Langkah ini, kata Gedung Putih, dilakukan “demi kepentingan pengguna akhir AS dan pemasok mereka di seluruh dunia.” Artinya, kontrol ekspor yang sebelumnya diberlakukan Beijing pada April 2025 dan Oktober 2022 akan dihapuskan.Sebelumnya, AS dan China telah menyepakati bahwa kebijakan kontrol ketat yang diumumkan Beijing pada Oktober 2025 akan ditangguhkan selama satu tahun.Sebagai imbalannya, Washington juga akan menangguhkan sebagian tarif balasan terhadap China selama setahun dan menunda rencana tarif 100 persen atas ekspor asal China yang sempat diancam diberlakukan pada November. Gedung Putih menyebut, AS akan memperpanjang masa berlaku pengecualian tarif Bagian 301 yang seharusnya berakhir 29 November 2025 hingga 10 November 2026.Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan komentar atas pengumuman ini. Pertemuan tatap muka antara Trump dan Xi kali ini merupakan yang pertama sejak Trump menjabat kembali sebagai presiden. Momen itu disebut-sebut sebagai upaya untuk menstabilkan hubungan jangka pendek di tengah meningkatnya tensi perdagangan yang sempat mengguncang pasar global.Berdasarkan keterangan Gedung Putih, pemerintah China sepakat untuk menghentikan kontrol ketat atas ekspor magnet tanah jarang. Sebagai gantinya, AS akan mencabut pembatasan tambahan terhadap perusahaan-perusahaan asal China. Selama ini, Beijing memang memanfaatkan dominasinya dalam pemrosesan mineral tanah jarang sebagai alat tawar, termasuk ancaman untuk membatasi pasokan ke AS dan sekutunya.AS juga akan menurunkan tarif produk terkait fentanil dari 20 persen menjadi 10 persen. Sebagai balasan, Tiongkok akan kembali membeli kedelai dan produk pertanian AS. Washington menyebut, Tiongkok akan membeli 12 juta metrik ton kedelai pada musim ini dan minimal 25 juta metrik ton per tahun selama tiga tahun ke depan.“Begitu kami melihatnya, kami akan menyingkirkan 10 persen sisanya,” ujar Trump kepada wartawan di Air Force One pada Jumat (31/10).Selain itu, AS menyatakan Beijing akan mengizinkan fasilitas milik produsen chip Belanda, Nexperia BV, di Tiongkok untuk kembali beroperasi. Langkah ini diharapkan bisa meredakan kekhawatiran pasokan chip yang berdampak pada industri otomotif di tengah memanasnya hubungan dagang kedua negara.Meski demikian, banyak pihak menilai kesepakatan ini masih bersifat sementara. Langkah-langkah yang disepakati hanya berlaku satu tahun, sehingga dianggap sebagai gencatan senjata jangka pendek dalam perang dagang AS–Tiongkok yang sudah berlangsung lama.Beberapa isu utama memang telah dibahas, dan masing-masing pihak mendapatkan konsesi penting. Namun, perjanjian ini belum menyentuh akar persoalan utama dalam perang dagang, serta belum membahas isu geopolitik seperti Taiwan dan konflik Rusia–Ukraina.Trump juga mengkonfirmasi bahwa pemerintahannya telah menyetujui rencana pembelian operasi aplikasi TikTok milik ByteDance Ltd. oleh konsorsium AS. Meski begitu, Beijing belum memberikan persetujuan resmi atas penjualan tersebut.Presiden AS itu menambahkan, akan ada kerja sama di bidang energi, dengan menyebut bahwa Tiongkok sepakat membeli minyak dan gas dari Alaska.