Fakta-Fakta Sopir Angkot Cegat Sopir JakLingko JAK41 karena Masalah Rute

Wait 5 sec.

Angkot M02 yang terparkir di Jalan Persahabatan Raya, Jakarta Timur pada Minggu (2/11/2025). Foto: Amira Nada Fauziyyah/kumparanRute Mikrotrans atau JakLingko JAK41 mendapat protes dari Persatuan Pemilik dan Sopir Mikrolet M02 Trayek Kampung Melayu-Pulogadung. Sopir angkot demo hingga membuat JAK41 tidak beroperasi sementara pada Minggu (2/11).Samsul (40), sopir Mikrotrans JAK41, mengatakan terdapat 25 armada Mikrotrans JAK41 yang tidak beroperasi pada hari itu. Pihak JakLingko belum mengizinkan armada keluar dari terminal karena masih proses mediasi dengan sopir angkot belum selesai. “Di Terminal Pulogadung ada 19 mikrotrans, di Terminal Kampung Melayu 6,” ujarnya.Samsul mengatakan persoalan bermula karena Mikrotrans JakLingko dan angkot M02 beroperasi di rute yang sama. Menurutnya, persamaan rute itu membuat pendapatan salah satu pihak menurun.Namun, ia menegaskan masalah bukan soal persaingan penumpang. “Rutenya memang sama. Bukan persaingan, karena JakLingko enggak berbayar, sedangkan angkot berbayar. Mungkin pendapatannya kurang,” katanya.Sementara itu, menurut sopir angkot reguler M02, Trisno (61), pihaknya hanya meminta agar rute mikrotrans sementara dialihkan untuk menghindari benturan operasional.Ia mengaku para sopir angkot semula sudah sepakat dengan pihak sopir mikrotrans untuk melakukan stop operasi (SO) sementara sampai ada surat keputusan (SK) tentang rute. Namun ternyata terdapat JakLingko yang tetap beroperasi pada Minggu pagi.Aksi ProtesSopir angkot M02 di Jalan Persahabatan Raya, Jakarta Timur pada Minggu (2/11/2025). Foto: Amira Nada Fauziyyah/kumparanPersatuan Pemilik dan Sopir Mikrolet M02 Trayek Kampung Melayu-Pulogadung menggelar protes pada Minggu (2/11) terkait masalah rute tersebut."Tuntutan kami hanya dua. Satu, perubahan jalur JakLingko. Kedua, apabila tuntutan enggak disetujui, tariklah kami, 46 unit ini ke dalam JakLingko JAK 41," kata perwakilan komunitas tersbeut, Ilham, saat ditemui di Jalan Persahabatan Raya, Jakarta Timur, pada Minggu (2/11).Ilham menernagkan, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan keberatan secara resmi ke berbagai lembaga, termasuk Gubernur DKI, Sudin Perhubungan Jakarta Timur, dan DPRD DKI Jakarta.“Ada tiga pertemuan, satu dengan direktur utama dan direktur operasional Transjakarta, termasuk Sudin Dishub Jaktim bagian Badan Angkutan Jalan (BAJ). Kita juga sudah ketemu Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta,” kata Ilham.Pertemuan terakhir, kata Ilham, digelar bersama perwakilan Sudin Perhubungan Jakarta Timur. Dalam pertemuan itu, permintaan perubahan jalur belum disetujui oleh pihak Sudin.Namun hingga dua hari terakhir, Ilham mengaku belum ada kejelasan lanjutan. Para sopir berencana bertahan di lokasi lebih lama, sambil menunggu solusi.Tak Ada PengadanganAngkot M02 yang terparkir di Jalan Persahabatan Raya, Jakarta Timur pada Minggu (2/11/2025). Foto: Amira Nada Fauziyyah/kumparanTrisno membantah keras adanya tindakan pengadangan. Menurutnya, ia hanya mengalihkan kendaraan agar melalui jalur yang telah disepakati, terlebih sebelumnya disebut sudah ada perjanjian penghentian operasi sementara.“Enggak ada pengadangan. Saya mempersilakan dia beroperasi asal lewat jalan yang disepakati," pungkasnya.Aksi protes ini bermuara pada 2 tuntutan. Ubah rute JakLingko agar berbeda dengan M02. Atau rekrut mereka bergabung ke JakLingko.Dishub DKI Jakarta Buka SuaraKepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo buka suara soal permasalahan trayek tersbeut. Ia menyatakan pihaknya akan menelusuri langsung lokasi dan memanggil pihak terkait untuk mencari solusi.“Tentu kita akan cek posisinya dan kita akan diskusi dengan para pemilik atau operator angkot reguler tadi,” kata Syafrin di Jakarta International Velodrome, Minggu (2/11).Namun, berdasarkan laporan sementara yang diterimanya, Syafrin menyebut sebenarnya tidak ada tumpang tindih rute antara kedua moda transportasi tersebut.“Tidak berhimpitan dan sebenarnya JAK41 ini sudah lama operasional, bukan baru kemarin,” ujarnya.Meski demikian, Dishub tetap akan menggelar pertemuan dengan perwakilan sopir angkot reguler pada Senin (3/11). Pertemuan itu diharapkan menghasilkan kesepakatan agar persoalan serupa tidak berulang.“Informasi yang kami terima di lapangan, mereka merasa terganggu, dan tentu ini akan kami bahas besok,” tambahnya.