Warga Sudan yang terusir berkumpul dan duduk di tenda-tenda darurat setelah melarikan diri dari kota Al-Fashir di Darfur, di Tawila, Sudan, 29 Oktober 2025. Foto: REUTERS/Mohamed JamalKekerasan yang terjadi di Sudan membuat ekonomi negara ini dilanda krisis. Berita ini enjadi salah satu berita populer di akhir pekan. Berita selanjutnya mengenai PT Pertamina Patra Niaga yang memastikan keseriusannya menanggapi keluhan masyarakat terkait dugaan campuran air dalam bahan bakar minyak (BBM) Pertalite yang menyebabkan motor ‘brebet’ hingga mogok di sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim).Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman kedua berita tersebut: Krisis di Sudan Mata uang Pound Sudan kehilangan hampir dua perlima nilainya setelah adanya embargo de facto terhadap penerbangan dari ibu kota masa perang Port Sudan ke Uni Emirat Arab (UEA). Larangan tersebut mengganggu perdagangan emas, yang selama ini menjadi salah satu sumber devisa utama negara itu.“Militer bergantung pada UEA untuk mata uang keras dari ekspor emas tetapi juga menuduhnya mendukung paramiliter Pasukan Dukungan Cepat yang merupakan saingannya dalam perang saudara selama dua setengah tahun yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang mengungsi,” tulis Reuters, dikutip Minggu (2/11).Wanita Sudan yang melarikan diri dari konflik di Geneina, di wilayah Darfur Sudan, mengambil air bersih, di Adre, Chad, Minggu (30/7/2023). Foto: Zohra Bensemra/REUTERSUEA, yang membantah mendukung RSF namun hubungannya dengan pemerintah militer Sudan semakin tegang, menghentikan seluruh penerbangan komersial dari Port Sudan sejak awal Agustus. Padahal, kota itu merupakan jalur utama perdagangan internasional Sudan, menurut Otoritas Penerbangan Sipil Sudan dan data pelacakan penerbangan.Selain penerbangan, lalu lintas pengiriman melalui pelabuhan UEA ke dan dari Sudan juga ikut terhenti, berdasarkan pemberitahuan pengiriman dan keterangan dari lima sumber industri.Dampaknya terasa signifikan. Penurunan ekspor emas legal dari wilayah yang dikuasai militer membuat nilai Pound Sudan anjlok dari 2.200 menjadi 3.600 per dolar AS, menurut tiga pedagang emas dan mata uang. Sebagai perbandingan, sebelum perang pecah pada April 2023, nilai tukarnya berada di kisaran 600 per dolar AS. Anjloknya nilai tukar tersebut mencerminkan betapa besar ketergantungan ekonomi Sudan terhadap UEA, meski hubungan diplomatik kedua negara kini memburuk. Berdasarkan data bank sentral Sudan, UEA mengimpor hampir 90 persen dari total ekspor emas legal Sudan sekitar 8,8 ton pada paruh pertama 2025. Ekspor ini menghasilkan hampir USD 840 juta, menjadikannya sumber devisa terbesar Sudan sejauh ini.Pertamina Siap Ganti Rugi & Tindak Pelaku Pencampuran BBMMenteri ESDM Bahlil Lahadalia sidak ke SPBU 26 Pertamina Asrikaton, Pakis, Malang, Jawa Timur, Rabu (29/10). dok Foto: Dok. Kementerian ESDMDirektur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, mengatakan perusahaan akan mengganti rugi jika konsumen melalui mekanisme yang sesuai persyaratan, salah satunya ada bukti pembelian BBM di SPBU Pertamina."Yang penting ada struknya pembelian di SPBU gitu. Itu kasih saja," kata Ega kepada wartawan di Surabaya, dikutip pada Sabtu (1/11).Ega mengungkapkan bukti pembelian itu diperlukan karena banyak warung-warung yang menjajakan Pertalite dalam botol. Ia menegaskan Pertamina hanya akan mengeklaim bukti dari pembelian langsung di SPBU Pertamina.Nantinya, bukti pembelian BBM tersebut harus diserahkan konsumen kepada posko pengaduan, baik itu lewat daring melalui media sosial, call center, email, maupun posko fisik."BBM ini di pasaran banyak, yang mohon maaf ada yang botolan, jangan sampai beli di botolan terus nanti klaimnya ke Pertamina. Jadi, kita meminta di posko-posko itu nanti ada formulir diisi dan diberikan ke Pertamina," jelas Ega.