Dubes Palestina untuk Rusia Puji Trump, Berharap Gencatan Senjata Langgeng Meski Dilanggar Israel

Wait 5 sec.

Muhammad dan Abdel, dua bocah Gaza menjadi cacat atau disabilitas setelah kamp pengungsian di sekolah UNRWA di Nuseirat tempatnya berlindung terkena serangan militer Israel pada 2024. (Foto UNRWA)JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Rusia, Abdel Hafiz Nofal mengungkapkan rencana yang diusulkan Presiden AS Donald Trump untuk menyelesaikan konflik di Jalur Gaza saat ini berjalan sesuai rencana."Sejauh ini, rencana Trump berjalan normal," ujar diplomat tersebut kepada Tass, Minggu 2 November.Nofal menekankan saat ini yang terpenting bagi Gaza adalah mempertahankan gencatan senjata.Dia menuturkan, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah memasuki tahap kedua dan dianggapnya penuh tantangan karena keterlibatan organisasi internasional, diiringi isu-isu terkait pelucutan senjata Hamas.Tahap kedua gencatan senjata ini juga dianggapnya sangat rapuh lantaran gelagat Israel melanggar kesepakatan sudah di depan mata."Telah terjadi pelanggaran oleh Israel, kami menyadari hal itu. Namun, hasil terburuknya adalah jika perang berlanjut," ujarnya,Dalam konteks proses penyelesaian konflik di Gaza, Nofal juga menyoroti pentingnya tiga prinsip utama yang seharusnya dijalani Israel dan Hamas. "Mengakhiri perang, membebaskan para sandera, dan memastikan tentara Israel mundur dari Gaza," tegasnya.Pada 9 Oktober, Israel dan Hamas, dengan mediasi Mesir, Qatar, Amerika Serikat, dan Turki, sepakat untuk melaksanakan tahap pertama rencana perdamaian yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump. Berdasarkan rencana tersebut, gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada 10 Oktober.