BGN Siap Salurkan Rp 1 T per Hari Mulai Januari 2026 untuk Program MBG

Wait 5 sec.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana bersiap mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTOBadan Gizi Nasional (BGN) menargetkan mulai Januari 2026 akan menyalurkan dana hingga Rp 1 triliun per hari ke satuan pelayanan pemenuhan gizi di seluruh Indonesia. Dana tersebut digunakan untuk mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah, ibu hamil, dan kelompok rentan gizi lainnya.Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, target itu merupakan bagian dari upaya memperluas jangkauan penerima manfaat MBG yang mencakup 82,9 juta jiwa. Jumlah itu terdiri atas ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, hingga pelajar dari PAUD sampai SMA termasuk santri di sekolah keagamaan.“Ketika kementerian lain belum mencairkan keuangan, uang kami sudah akan ada di rekening satuan-satuan pelayanan pemenuhan gizi di seluruh Indonesia. Setiap hari antara 900 miliar sampai 1 triliun akan dikirimkan,” ujar Dadan dalam acara Bimbingan Teknis Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertajuk Inovasi Pelayanan Publik untuk Kesejahteraan Masyarakat di Jakarta, Senin (3/11).Ia menjelaskan sistem penyaluran dana dilakukan setiap 12 hari, sehingga pada paruh pertama Januari 2026, total dana yang tersalurkan dapat mencapai Rp 9–10 triliun. Dana itu akan digunakan untuk pembelian bahan baku dari petani, peternak, dan nelayan sebagai biaya operasional bagi pekerja di satuan pelayanan. Serta insentif bagi mitra pelaksana program.“Anaknya dikasih makan di sekolah, bapaknya bisa bertani sayur, dan ibu-ibu yang tadinya berpenghasilan Rp 1 juta per bulan bisa naik jadi Rp 2 juta per bulan. Jadi semuanya ikut merasakan manfaatnya,” kata Dadan.Saat ini, BGN mencatat program MBG telah menjangkau 40,8 juta penerima manfaat melalui 14.004 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan. Total investasi yang terbangun dari para mitra mencapai Rp 28 triliun, seluruhnya tanpa dana pemerintah.BGN menargetkan seluruh 82,9 juta penerima manfaat dapat terlayani pada akhir 2026, dengan total anggaran sekitar Rp 335 triliun.