Ilustrasi buah hutan Kalimantan. (IG @adi_aldin)YOGYAKARTA - Kalimantan tidak hanya terkenal dengan hutan hujan tropisnya yang lebat dan kekayaan hayatinya yang luar biasa. Kalimantan juga menyimpan banyak jenis buah-buahan khas yang unik dan jarang ditemukan di daerah lain. Apa saja jenis buah hutan Kalimantan yang bisa kita ketahui? Simak ulasannya di bawah ini.Buah Hutan KalimantanDi bawah ini adalah deretan buah yang berasal dari hutan Kalimantan, dan mungkin tak akan Anda temukan di tempat lain:Mangga KasturiMangga kasturi (Mangifera casturi Kosterm) adalah buah mangga yang khas dari Kalimantan Selatan. Dikutip dari Publikasi Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan, buah ini banyak ditemukan di wilayah Kalimantan Selatan misalnya Martapura, Kandangan, dan Tanjung.Selain itu juga dapat ditemui di beberapa daerah lain seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, termasuk Kutai dan Tenggarong Seberang. Pada saat ini, mungkin keberadaannya hanya dapat ditemukan di kebun-kebun warga, khususnya di wilayah Kabupaten Banjar dan Hulu Sungai Selatan.Dalam bukunya yang berjudul Etnofarmasi Khas Kalimantan, Yulistia Budianti Soemarie, dkk menyebut mangga kasturi dikenal mempunyai aroma harum yang khas, rasa manis, produksi buah yang melimpah, dan ketahanan terhadap serangan hama serta penyakit.KalangkalaKalangkala (Litsea garciae) adalah salah satu jenis buah hutan yang berasal dari Pulau Kalimantan. Buah ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai pelengkap makanan, contohnya dalam sajian yang dikenal dengan nama gangan kalangkala atau cacapan kalangkala.Tanaman kalangkala bisa dijumpai di Kebun Raya Banua dan tersebar di beberapa wilayah Indonesia dan Malaysia, khususnya di daerah Sumatera serta Kalimantan, misalnya Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tapin. Tanaman ini tergolong dalam famili Lauraceae dan cukup digemari oleh masyarakat Kalimantan Selatan.Memiliki bentuk yang bulat, dengan kulit berwarna merah muda saat matang, dan hijau ketika masih mentah. Daging buah kalangkala mempunyai tekstur serupa alpukat, tetapi berwarna putih.Untuk mengolahnya, buah ini biasanya direndam dalam air yang sudah ditambahkan garam, dan bisa juga ditambahkan cabai rawit sesuai selera. Perendaman dapat dilakukan dengan air hangat atau mendidih, tetapi suhu air harus diperhatikan.Sebab jika terlalu panas, daging buah akan menjadi lembek, sementara jika terlalu dingin buah tidak akan matang sempurna. Kalangkala termasuk buah musiman dan biasanya tumbuh subur di kawasan hulu sungai.Kalangkala kerap dikonsumsi sebagai lauk pendamping nasi, sementara biji buahnya sering digunakan untuk mengobati bisul. Biji kalangkala juga dapat diekstrak menjadi minyak yang berguna untuk industri pembuatan lilin dan sabun.Belimbing DarahBelimbing darah (Baccaurea angulata) adalah buah eksotis dari Kalimantan yang bentuknya mirip belimbing biasa, tetapi berwarna merah. Memiliki kulit yang tebal, dan daging buahnya yang putih.Buah Ucong, demikian buah ini biasa disebut, juga banyak ditemukan di kawasan hutan tropis kalimantan. Rasa dari buah hutan ini cenderung manis dan sedikit asam.Dalam laman Kemenkeu dijelaskan bahwa masyarakat Dayak banyak menyebutnya Belimbing Hutan. Daging buah Ucong ini memiliki warna putih dengan empat sampai tiga biji.Buah ini termasuk spesies endemik Pulau Borneo, dan juga dikenal dengan nama belimbing hutan, tampoi merah, atau bidayuh. Selain enak, belimbing darah juga konon memberikan manfaat bagi kesehatan karena kaya akan vitamin C, antioksidan, serta senyawa antimikroba.LahungSekilas, buah lahung memang terlihat seperti durian, bedanya, kulit buah ini berwarna merah mencolok. Daging buahnya berwarna kuning dan mengeluarkan aroma tajam yang khas. Lahung menjadi buah khas dari masyarakat Dayak.Lahung mempunyai nama ilmiah Durio dulcis. Rasanya tidak terlalu manis dan mempunyai tekstur yang lembut serta agak berlemak saat dikunyah.Di Kalimantan, buah ini umumnya dijual mulai dari harga Rp40 ribuan untuk ukuran kecil. Mengonsumsi lahung diyakini dapat memperlancar pencernaan dan membantu mengurangi stres.KapulBuah kapul (Baccaurea macrocarpa) mempunyai penampilan seperti manggis, dengan kulit yang berwarna cokelat muda. Memiliki rasa perpaduan manis dan asam yang menyegarkan. Buah ini memiliki nama lain yang cukup banyak misalnya pasin, tampoi, setai, dan jentikan.Buah ini juga mempunyai makna budaya yang kuat bagi masyarakat Dayak. Mereka memanfaatkannya dalam ritual 'Memulangan Buah', sebuah upacara yang digelar untuk menolak bala yang diyakini dapat memengaruhi hasil panen buah.Dari sisi kesehatan, kapul dikenal mempunyai khasiat, mulai dari meredakan sembelit dan sakit perut, hingga membantu permasalahan peradangan sendi. Kayu dari pohon buah kapul ini padat kuat sehingga dapat digunakan sebagai bahan bangunan.Demikianlah ulasan tentang buah hutan Kalimantan. Semoga bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.