Rekaman pasukan angkatan laut Israel mencegat kapal Global Sumud Flotilla yang menuju Gaza di perairan internasional pada Kamis (2/10/2025). Foto: Global Sumud Flotilla/HO via REUTERSKapal Global Sumud Flotilla satu-satunya dan terakhir yang berlayar ke Gaza, Marinette, kini ditangkap pasukan Israel di pantai lepas wilayah Palestina.Dikutip dari Al Jazeera, video livestream menunjukkan pasukan Israel memaksa masuk ke kapal itu pada Jumat (3/10) pagi waktu setempat.Dilaporkan ada 6 orang yang ada di kapal Marinette berbendera Polandia itu, dan jadi kapal satu-satunya yang masih berlayar ke Gaza.GSF sebelumnya menyebut Marinette sempat mengalami kerusakan teknis, lalu tertinggal di belakang rombongan. Namun, kapal itu memilih terus berlayar."Marinette bukan sekadar kapal. Marinette adalah Sumud, yaitu keteguhan dalam menghadapi rasa takut dan brutalitas Israel," kata GSF dalam keterangannya.Sementara itu, pemerintah Siprus mengatakan kapal yang membawa 21 aktivis diminta berlabuh di Larnaca untuk pengisian bahan bakar dan alasan kemanusiaan. Identitas kapal itu tidak disebutkan, dan tidak dijelaskan pula apakah kapal itu merupakan satu dari puluhan kapal yang dihentikan pelayarannya oleh Israel.Setelah mendaftarkan semua penumpang, pemerintah Siprus menyediakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan dan menawarkan bantuan konsuler.Total kapal-kapal GSF yang berlayar sebetulnya ada 44. Dengan rincian 23 kapal terkonfirmasi dicegat, 19 kapal hilang kontak dan diduga telah dicegat, serta 2 kapal observer yaitu Summer Time-Jong dan Shireen yang berputar balik untuk membawa dokumen dan bukti-bukti pelanggaran Israel.Daftar 44 KapalRekaman pasukan angkatan laut Israel mencegat kapal Global Sumud Flotilla yang menuju Gaza di perairan internasional pada Kamis (2/10/2025). Foto: Global Sumud Flotilla/HO via REUTERSSementara itu total 41 41 kapal Global Sumud Flotilla yang telah terkonfirmasi dicegat secara ilegal oleh Israel serta kapal yang hilang kontak dan diyakini juga telah dicegat Israel.Berikut daftarnya:22 Kapal yang Terkonfirmasi Dicegat secara Ilegal:AdaraAll InAlmaAuroraCaptain NikosDeir YassineFloridaFree WillyGrande BluHioHugaJeannotKarmaMohammad BharMorganaOtariaOxygonoPaola ISeulleSiriusSpectreYularaMarinette19 Kapal yang Hilang Kontak, Diduga Sudah Dicegat Israel:AdagioAhed TamimiAlakatallaAmsterdamAustraleCatalinaEstrellaFair LadyInanaMangoMariaMetequeMiaMiaMikenoOhwaylaPavlosSelvaggiaVangleis PissiasWahooPerjalanan Kapal RIPerwakilan dari Indonesia, Muhammad Husein, ada di dalam kapal Summer Time-Jong bersama 20 relawan global lainnya. Kini mereka tengah menuju Siprus untuk berlabuh.Delegasi RI di GSF, Muhammad Husein berserta rombongan berlabuh di Siprus. Foto: Dok. IGPCDiperkirakan sebanyak 443 relawan telah ditahan secara paksa. Kemungkinan mereka akan dibawa ke pelabuhan Ashdod untuk diproses dalam kondisi yang dianggap sebagai penahanan ilegal.Kapal itu tiba di Perlabuhan Larnaca, Siprus, Kamis (2/10) malam waktu setempat.Menurut Husein, sejumlah aktivis yang bersama dirinya di kapal mulai berpencar usai tiba di Siprus. Mereka, kata Husein, memiliki paspor yang bisa masuk ke Siprus tanpa visa."Sementara sebagian lain masih menanti di kapal, masih harus stand by di kapal karena ketiadaan visa atau tidak bisa masuk karena visanya terbatas," tutur Husein dalam video yang diterima kumparan.Husein mengatakan, dia jadi salah satu orang yang tetap bertahan di sekitar pelabuhan. Menurutnya, dia masih menunggu pemerintah Indonesia dalam mengurus kepulangannya."Saya salah satu penumpang yang harus stay malam hari ini di kapal sampai pengurusan [dokumen] selesai, yang dilakukan oleh embassy dari Roma yang sudah datang ke Siprus untuk mengurus masalah kepulangan saya ke Indonesia," ujarnya.Pembina Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) yang tergabung ke dalam rombongan Global Sumud Flotilla, Bachtiar Nasir, mengakui pembebasan aktivis yang negaranya tak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel bakal sulit. Dia hanya berkeyakinan mereka akan dibebaskan apabila Israel didesak oleh banyak negara di dunia."Tetapi kalau lebih jauh dari pengalaman-pengalaman yang ada sih mudah-mudahan ya karena ini gerakannya sudah global semoga mereka bisa dibebaskan segera," kata dia saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis (2/10).Aktivis Internasional DitangkapPuluhan WN Malaysia dan sejumlah aktivis kemanusiaan yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla ditangkap dan ditahan Israel. Nasib mereka dipertanyakan, sebab, Malaysia tak punya hubungan diplomatik dengan Israel.Sementara itu, Presidium IGPC, Syamsul Ardiansyah, menyebut ada dua opsi untuk membebaskan aktivis yang negaranya tak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel yakni lewat jalur bilateral dan multilateral. Untuk jalur multilateral, PBB dapat diminta untuk membebaskan mereka."Kalau tidak punya hubungan diplomatik masih ada forum multilateral seperti forum PBB dan sebagainya untuk mendesakkan suara itu," ucap dia.Sementara itu, jalur bilateral dapat ditempuh dengan cara mendesak negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel agar membantu. Negara ketiga yang bersahabat dengan Malaysia tapi punya hubungan diplomatik dengan Israel; seperti Turki, Mesir, atau Yordania bisa didesak untuk membebaskan aktivis itu."Kita desak Yordania atau kita desak Turki atau misalnya Mesir untuk kemudian mendorong upaya ini. Jadi itu para diplomat punya cara mainnya sendiri yang Insya Allah teman-teman ini semua sudah dibicarakan secara serius di tingkatan SC, Steering Committee dari Global Security Law," ujar dia."Indonesia maupun Malaysia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel, maka strategi yang digunakan adalah strategi multilateral untuk mendesakkan suara pembebasan bagi saudara-saudara kita yang diculik," lanjut dia.