Kasus Tesla Paksa Mobil Ini Ubah Desain Gagang Pintu Demi Tingkatkan Keselamatan

Wait 5 sec.

Mobil listrik Rivian R2. (Foto: Carnewschina)JAKARTA — Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Rivian, dipastikan akan mengubah desain pegangan pintu pada model terbaru R2. Keputusan ini diambil menyusul kritik terhadap sistem pegangan pintu berteknologi tinggi yang dinilai berisiko dalam situasi darurat.Langkah Rivian muncul setelah sejumlah kasus tragis yang melibatkan kendaraan Tesla, di mana penumpang dilaporkan terjebak dalam mobil terbakar akibat mekanisme pintu yang rumit. Kondisi tersebut memicu kekhawatiran publik terhadap fitur keselamatan pada mobil listrik modern.Menurut laporan Bloomberg, Sabtu, 4 Oktober, pegangan pintu Rivian R2 saat ini dianggap tidak ramah pengguna. Untuk membuka pintu belakang, penumpang harus melepas panel terlebih dahulu lalu menarik kabel mekanik.Desain ini dinilai menyulitkan, terutama ketika penumpang berada dalam kondisi panik atau darurat. Menanggapi hal itu, Rivian menegaskan komitmennya terhadap keselamatan.“Keselamatan adalah inti dari segala yang kami lakukan di Rivian, dan R2 tidak berbeda. Crossover listrik terbaru ini akan memenuhi atau melampaui semua Federal Motor Vehicle Safety Standards, termasuk kemampuan keluar penumpang dari semua pintu dalam peristiwa kecelakaan atau darurat,” tulis perusahaan dalam pernyataan resminya.Masalah desain pegangan pintu ini juga memunculkan seruan regulasi baru. Direktur Eksekutif Center for Auto Safety, Michael Brooks, menilai pemerintah perlu menetapkan standar universal terkait mekanisme evakuasi darurat kendaraan.Ia menegaskan tanpa aturan jelas, konsumen akan terus dibebani untuk mempelajari cara keluar dari setiap mobil dengan sistem berbeda. Sebelumnya, Tesla sedang merancang ulang sistem pembuka pintu darurat pada mobil-mobilnya.Masalah ini ternyata tidak hanya terjadi dalam kondisi kecelakaan. Menurut investigasi yang diluncurkan oleh Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), berdasarkan laporan keluhan pemilik, beberapa pengguna Tesla bahkan harus memecahkan kaca mobil mereka sendiri.Dalam investigasi terpisah, menemukan adanya 140 insiden di mana orang terjebak di dalam mobil Tesla akibat masalah pada gagang pintu. Beberapa di antaranya bahkan mengakibatkan cedera mengerikan.Menanggapi hal ini, Kepala Desain Tesla, Franz von Holzhausen, mengungkapkan bahwa perusahaannya tengah mempertimbangkan untuk menggabungkan mekanisme pembuka pintu manual dan elektronik."Ide untuk menggabungkan yang elektronik dan manual menjadi satu tombol, saya pikir, sangat masuk akal. Itu adalah sesuatu yang sedang kami kerjakan," ujarnya, dikutip dari Carscoops.