Dalam Kongres Nasional ARSPTN 2025 di Depok, Menteri Brian Yuliarto menekankan bahwa RSPTN harus menjadi pusat riset dan inovasi, sekaligus lokomotif kemajuan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan data kesehatan, big data, hingga kecerdasan buatan (AI).Kemdiktisaintek menargetkan RSPTN mampu bersaing di tingkat internasional melalui program revitalisasi mulai 2026, termasuk penguatan riset translasional dan pengurangan ketergantungan impor alat kesehatan. Kolaborasi lintas disiplin ini diharapkan melahirkan teknologi medis baru, mendukung pendidikan tenaga kesehatan, serta menekan arus keluar dana kesehatan ke luar negeri, yang saat ini mencapai Rp187 triliun per tahun.