Jangan Mencuci Pembalut Wanita Sekali Pakai, Moms! Ini Alasannya!

Wait 5 sec.

Ilustrasi Pembalut Wanita. Foto: ShutterstockMoms, apakah Anda pengguna pembalut wanita sekali pakai dan masih bingung perlu mencucinya terlebih dahulu sebelum dibuang atau tidak? Ya, sebagian perempuan meyakini pembalut bekas harus tetap dicuci, terutama jika bekas nifas. Alasannya macam-macam, mulai dari khawatir 'diganggu jin' hingga merasa tidak bertanggung jawab jika membuangnya begitu saja.Padahal, jika melihat dari sisi kesehatan dan sains, jawabannya cukup jelas. Pembalut sekali pakai tidak perlu dicuci sebelum dibuang.Pembalut Wanita Sekali Pakai Tidak Dirancang untuk DicuciIlustrasi pembalut. Foto: WindNight/shutterstockPembalut sekali pakai dibuat dengan teknologi superabsorbent polymer (SAP)—bahan penyerap yang mampu mengunci cairan menstruasi menjadi gel. Struktur ini dirancang agar cairan tidak bocor dan tidak bersentuhan kembali dengan kulit.Menurut panduan UNICEF tentang menstrual hygiene products, pembalut sekali pakai memang ditujukan untuk digunakan satu kali lalu dibuang, bukan dicuci sebelum dibuang. Mencuci justru akan merusak struktur penyerapnya dan tidak membuat pembalut menjadi lebih bersih.Tidak Ada Manfaat Kesehatan dari Mencuci Pembalut Sekali PakaiDalam panduan Menstrual Hygiene Management (MHM) yang digunakan secara global oleh UNICEF dan WHO, praktik kebersihan menstruasi yang dianjurkan adalah:mengganti pembalut secara rutin,menjaga kebersihan area intim,serta membuang pembalut bekas dengan aman.Tidak ada satu pun rekomendasi yang menyebutkan bahwa pembalut sekali pakai perlu dicuci sebelum dibuang. Artinya, mencuci pembalut tidak memberikan manfaat kesehatan tambahan.Hal senada juga dijelaskan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat. CDC menekankan bahwa produk menstruasi sekali pakai cukup dibungkus dan dibuang ke tempat sampah, tanpa proses pencucian.Mencuci Justru Bisa Menambah RisikoMeski darah menstruasi bukan limbah berbahaya, ini tetap termasuk cairan tubuh. Terlalu banyak kontak langsung—termasuk saat mencuci pembalut—justru bisa meningkatkan paparan bakteri pada tangan, permukaan wastafel, atau saluran air, terutama jika fasilitas sanitasi tidak memadai.Dalam kajian ilmiah tentang manajemen limbah menstruasi yang dipublikasikan di jurnal kesehatan global, pembalut sekali pakai dikategorikan sebagai limbah padat, bukan limbah cair. Artinya, sebaiknya dibungkus dan dibuang, bukan dicuci lalu dialirkan ke saluran air.Bagaimana Cara Membuang Pembalut yang Dianjurkan?Praktik yang direkomendasikan cukup sederhana:bungkus pembalut bekas dengan tisu atau kemasan pembalut baru.buang ke tempat sampah tertutup.cuci tangan setelahnya.Langkah ini sudah dianggap aman, higienis, dan sesuai dengan standar kesehatan global.Lain Halnya dengan Pembalut Kain atau Menstrual CupIlustrasi pembalut kain. Foto: ShutterstockHal ini tentu berbeda dengan pembalut kain atau menstrual cup. Produk tersebut memang dirancang untuk dicuci dan digunakan kembali, dengan prosedur pembersihan yang khusus. Namun, standar ini tidak berlaku untuk pembalut sekali pakai.