Penjual perhiasan emas menata dagangannya di gerai emas Gade, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTOKenaikan harga emas dan perak global turut mendorong industri perhiasan dalam negeri. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kemenperin), nilai ekspor industri perhiasan, terdiri dari barang perhiasan dan berharga mencapai USD 7,8 miliar atau sekitar Rp 130,1 triliun (kurs Rp 16.680 per dolar AS) sepanjang 2025.Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, mengatakan ekspor industri perhiasan tersebut melesat 41,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 5,5 miliar. Menurutnya, harga bahan baku emas dan perak yang tinggi turut mendorong kenaikan harga jual perhiasan. Tujuan utama ekspor yaitu ke Swiss, Hong Kong, India, Uni Emirat Arab (UEA), dan Yordania."Kenaikan harga emas (perhiasan) ini memang terjadi. Tapi karena bahan bakunya lokal, kemudian kita juga sudah punya bullion bank, sehingga ini meningkatkan ekspor kita," ujar Reni dalam capaian industri manufaktur 2025 dan outlook 2026, Rabu (31/12).Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita (tengah). Foto: KemenperinSecara keseluruhan, industri perhiasan tumbuh 9,55 persen pada kuartal III 2025, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 0,12 persen.Tingkat utilisasi atau keterisian industri perhiasan baru 60,26 persen pada kuartal III 2025. Artinya, masih ada ruang untuk pelaku industri untuk meningkatkan produksi maupun ekspansi.Reni menjelaskan, pelaku industri perhiasan memiliki berbagai upaya untuk mendorong utilisasi. Mulai dari pembelian bahan baku yang lebih awal hingga membuat kadar emas atau perak rendah, sehingga konsumen bisa tetap membeli perhiasan dengan harga yang lebih murah."Kenaikan harga jual perhiasan, terutama ketika bahan baku naik, ini juga sudah mulai disiasati oleh pengrajin atau pelaku industri untuk membuat perhiasan emas dengan kadar yang lebih rendah lagi, supaya konsumennya bisa beli emas dengan harga yang lebih murah," jelasnya.Harga logam mulia melonjak tajam dan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Mengutip Bloomberg pada Jumat (26/12), harga emas spot global sempat naik hingga 1,2 persen dan menembus level USD 4.530 per troy ounce.Perak juga mencatat lonjakan signifikan. Harga perak spot global untuk pengiriman segera naik untuk hari kelima berturut-turut dan melonjak hingga 4,6 persen, menembus USD 75 per troy ounce untuk pertama kalinya.Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak sekitar 70 persen, sementara perak melesat lebih dari 150 persen. Keduanya berpeluang mencatat kinerja tahunan terbaik sejak 1979.