Ilustrasi obat-obatan yang harus dibawa ketika traveling. Foto: Shutter StockRamai di jagat maya netizen membahas soal maksud di balik minum obat 3 x (kali) sehari. Ahli kesehatan dari Universitas Indonesia, dr Ngabila Salama, mengingatkan lagi ke publik soal aturan minum obat 3 kali sehari. Seperti apa?Ngabila menjelaskan, semua obat punya waktu kerja terbatas. Dari mulai diserap hingga dibuang ginjal. "Kalau kadarnya turun di bawah batas efektif, obat tidak lagi bekerja. Itu sebabnya minum tiap 8 jam. Tujuannya menjaga kadar obat tetap stabil sepanjang hari," kata Ngabila pada Selasa (30/12)."Bukan soal jam di dinding, tapi kadar obat di daerah," tegasnya. Namun ada sejumlah obat dengan aturan tersendiri, tak tiap 8 jam sekali. Berikut penjelasan lengkap eks pejabat di Dinkes Jakarta itu:Kenapa obat harus diminum tiap 8 jam / 3 kali sehari?1. Semua obat punya waktu kerja terbatas di darahSetelah diminum, obat akan:• diserap → masuk ke darah• bekerja → melawan kuman / infeksi• lalu kadarnya turun karena dimetabolisme hati & dibuang ginjal📉 Kalau kadarnya turun di bawah batas efektif, obat tidak lagi bekerja.Itu sebabnya:• minum tiap 8 jam = menjaga kadar obat tetap stabil sepanjang hari• bukan soal jam di dinding, tapi kadar obat di darah dr Ngabila Salama, MKM. Foto: Instagram/@ngabilasalama⸻Hubungannya langsung dengan bakteri & infeksi2. Bakteri tidak mati sekaligusDalam tubuh:• bakteri berkembang biak terus, setiap jam• antibiotik tidak membunuh semua bakteri sekaligus• yang lemah mati dulu, yang kuat butuh paparan obat terus-menerus👉 Kalau obat telat atau lompat dosis:• kadar obat turun• bakteri yang tersisa bangkit lagi• bahkan bisa jadi lebih kebal⸻3. Konsep penting: Minimum Inhibitory Concentration (MIC)Secara kedokteran:• MIC = kadar minimal obat yang dibutuhkan untuk menghambat atau membunuh bakteri📌 Minum obat tiap 8 jam bertujuan agar:• kadar obat selalu di atas MIC• bakteri tidak sempat pulihKalau minum:• jam 8 pagi• lalu jam 2 siang• lalu jam 10 malam⛔ Itu bukan 8 jam, dan bisa membuat kadar obat turun di sela-sela.⸻4. Kenapa sering ditulis 3× sehari, bukan 1× dosis besar?Karena:• dosis besar sekaligus → efek samping meningkat• tapi tetap tidak bertahan lama• lebih aman & efektif dibagi dalam 24 jamIni seperti:menyiram api kecil terus-menerus, bukan menyiram banyak di awal lalu dibiarkan⸻5. Dampak jika tidak teratur minumnyaSecara medis bisa terjadi:1. Infeksi tidak sembuh sempurna2. Gejala hilang tapi kuman masih ada3. Infeksi kambuh & lebih berat4. Risiko resistensi antibiotik5. Perlu antibiotik lebih keras & mahalIni alasan dokter sangat tegas soal jadwal minum antibiotik.⸻6. Tidak semua obat harus 8 jam?Karena tiap obat punya:• waktu paruh (half-life) berbeda• cara kerja berbedaContoh:• Paracetamol → 6–8 jam• Amoxicillin → ±8 jam• Azithromycin → cukup 1× sehari (bertahan lama di jaringan)