Petrus Mahendra alias Mahen merilis Nyaman yang Ku Pilih. Foto: Indo Semar RecordsPenyanyi Petrus Mahendra, akrab disapa Mahen, menutup 2025 dengan sebuah karya yang sangat emosional. Setelah sukses lewat mini album Setelah Kau Pergi, Mahen kembali lewat single terbaru berjudul Nyaman yang Ku Pilih.Kali ini, Mahen berani mengangkat tema yang cukup sensitif dan jarang dibahas secara mendalam, yaitu tentang cinta beda agama. Fenomena hubungan lintas keyakinan ini ia kemas jadi lagu yang menyayat hati, tetapi tetap indah didengar.Meski mengangkat tema yang sama, Nyaman yang Ku Pilih dipastikan Mahen berbeda dengan lagu Seamin Tak Seiman, dari segi perspektif.“Kalau Seamin Tak Seiman itu lebih sedih, nah yang ini lebih ke arah haru. Pesannya adalah ya sudah, saya nyaman dengan perbedaan yang saya pilih ini. Kita nikmati setiap harinya, meskipun besok mungkin ada tantangan baru lagi," ungkap Mahen lewat keterangan resminya.Diangkat dari Kisah PribadiMahen sadar, tema agama sering dianggap tabu oleh sebagian orang. Namun, penyanyi berusia 29 tahun menganggap kisah cinta beda agama adalah realita yang banyak dialami oleh anak muda zaman sekarang.Petrus Mahendra alias Mahen merilis Nyaman yang Ku Pilih. Foto: Indo Semar RecordsMahen terang-terangan menyebut bahwa dirinya sendiri tengah menjalani hubungan dengan perbedaan keyakinan tersebut."Aku mengalami juga. Jadi konteksnya lebih ingin menyembuhkan teman-teman yang juga merasakan hal yang sama. Biar bisa menikmati momen ini, meskipun kadang mikir ujungnya bakal gimana. Setidaknya hari ini bisa dijalankan bareng-bareng dengan bahagia," ujar Mahen.Proses Kilat dalam SehariProses produksi lagu Nyaman yang Ku Pilih tergolong sangat cepat. Mahen bersama tim produksi membutuhkan cukup satu hari menyelesaikan semuanya."Cepat banget, satu hari bareng tim produksi. Dalam satu hari kami bikin demo, langsung rekaman. Prosesnya enggak lama, langsung jadi," ucap Mahen.Lagu Nyaman yang Ku Pilih kini sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital. Lagu ini dijamin relate bagi pendengar yang sedang menikmati indahnya perbedaan tetapi dihantui ketidakpastian akan masa depan.