Pertemuan: Menitip Rindu, Bukan Sekadar Menghabiskan Waktu

Wait 5 sec.

Bukan sekedar menghabiskan wants sumber: FreepikPernahkah kamu berada di sebuah cafe yang bising, duduk berhadapan dengan seseorang, namun merasa jiwamu tidak benar-benar di sana, kita sibuk mengaduk kopi yang mendingin, sesekali melirik ponsel, lalu melempar tawa basa-basi agar tidak terasa mati. Di era yang serba cepat ini, pertemuan seringkali hanya menjadi agenda di kalender. Kita bertemu karena "sudah lama tidak bertemu", bukan karena benar-benar ingin "bersama". Kita terjebak dalam rutinitas menghabiskan waktu, namun lupa untuk saling menitipkan rindu. Pertemuan Bukan Sekadar FisikAda perbedaan besar antara berada di dekat seseorang dan benar-benar bersama seseorang. Banyak dari kita yang mahir salad hal pertama namun gagal dalam hal kedua. Kita hadir secara fisik, tapi pikiran kita tertinggal di tumpukan pekerjaan atau notifikasi media sosial yang tak ada habisnya.Padahal, esensi dari sebuah pertemuan adalah pertukaran energi. Ia adalah ruang di mana dua manusia saling melepas beban, bercerita tentang hal-hal kecil yang tidak sempat diketik lewat pesan singkat dan yang terpenting: menitipkan rindu. Menitip rindu di sela ceritaMenitipkan rindu bukan berarti harus puitis atau dramatis. Menitip rindu terjadi saat kita mendengarkan dengan utuh. Saat kita menatap mata lawan bicara dan mereka merasa "didengar".​"Pertemuan yang berkualitas adalah saat kita pulang dengan perasaan penuh, bukan justru merasa hampa setelah berjam-jam bicara tanpa makna."Ketika kita sungguh-sungguh hadir, kita sedang menabung kenangan yang Alan menjadi "obat" saat Jarak Kembali memisahkan. Itulah mengapa pertemuan seharusnya menjadi tempat kita menyimpan rindu untuk masa yang akan datang, bukan sekadar menggugurkan kewajiban sosial.Menghargai waktu yang terbatasWaktu adalah satu-satunya hal yang tidak bisa kita beli kembali. Maka, sangat disayangkan jika setiap menit yang kita lalui bersama orang-orang tersayang hanya habis untuk membahas hal-hal yang di permukaan saja.​Cobalah untuk:​Letakkan ponsel sejenak. Berikan perhatian penuh sebagai bentuk penghormatan tertinggi bagi lawan bicara.​Bicarakan perasaan, bukan sekadar kejadian. Tanya bagaimana kabar hatinya, bukan sekadar apa kegiatannya.​Nikmati keheningan. Terkadang, duduk diam bersama tanpa perlu bicara pun bisa menjadi cara menitip rindu yang paling dalam.