Ilustrasi polisi. Foto: ShutterstockPolisi adalah aparat penegak hukum yang bertugas menjaga keamanan, ketertiban, dan menegakkan hukum untuk melindungi masyarakat. Dalam konteks kenegaraan, kehadiran polisi menjadi simbol yang sangat nyata dari hadirnya hukum di kehidupan sehari-hari kita.Polisi bukan hanya berfungsi sebagai pelaksana hukum, melainkan juga sebagai representasi negara dalam memberikan rasa keadilan terhadap masyarakat; tidak mengenai bulu, seluruh masyarakat harus mendapatkan rasa keadilan itu, entah itu yang kaya atau miskin, semua berhak mendapatkan keadilan.Sebagai aparat penegak hukum, polisi memiliki peran yang sangat strategis dalam menegakan aturan perundang-undangan. Mereka juga harus memastikan setiap individu mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum. Selain itu, polisi juga dituntut untuk memiliki sifat profesional, transparan, dan akuntabel agar kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum tetap terjaga.Ilustrasi Polisi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparanNamun mirisnya, penerapan hukum yang terjadi di indonesia sangat berbeda dengan apa yang seharusnya ditegakkan. Hukum sering kali tampak tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Sebagai contoh, ketika rakyat kecil melakukan pelanggaran ringan, penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian terasa begitu cepat dan tegas. Namun, ketika seseorang dari kalangan atas yang berkedudukan tinggi melakukan pelanggaran, hukum seolah-olah kehilangan taringnya.Fenomena ini menunjukkan bahwa ketimpangan hukum yang ada di negeri ini masih sangat tinggi. Kejadian seperti ini membuat banyak masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap aparat penegak hukum karena melihat adanya praktik ketidakadilan dan penyalahgunaan wewenang.Padahal, keadilan adalah roh dari hukum itu sendiri. Tanpa keadilan, hukum hanya menjadi alat kekuasaan, bukan alat untuk melindungi masyarakat. Hukum seharusnya hadir untuk semua golongan: melindungi semua orang dari ketidakadilan, menghilangkan segala macam ketimpangan, dan sesuai dengan adagium hukum yang berbunyi “equality before the law”, semua orang setara di mata hukum.Ilustrasi polisi. Foto: ShutterstockSudah seharusnya para aparat hukum, terutama aparat kepolisian, melakukan refleksi dan pembenahan internal agar tidak hanya bekerja untuk segelintir pihak saja, tetapi bekerja untuk semua golongan, menegakkan hukum tanpa memandang bulu, dan mengembalikan citra hukum yang adil dan bermartabat. Jika tidak, hukum di Indonesia hanya akan dianggap sebagai permainan semata, bukan sebagai sistem yang menjamin keadilan bagi seluruh warga negara.Namun pada kenyataannya, sudah banyak peristiwa di Indonesia yang menunjukkan bahwa penegakkan hukum masih sangat jauh dari kata ideal. Salah ssatu contoh dapat dilihat pada kasus penangkapan ratusan massa demonstrasi pada Agustus 2025 kemarin. Berdasarkan laporan yang didapat dari Komnas HAM dan Antara, terdapat 959 orang yang ditangkap di mana 295 orang di antaranya masih berusia di bawah umur. Banyak di antara mereka yang mendapat perlakuan tidak manusiawi dari para aparat kepolisian. Mereka juga mengaku tidak memperoleh akses bantuan hukum yang layak.Kasus seperti ini menunjukkan betapa mudahnya hukum digunakan oleh para penguasa sebagai alat penekan sipil, bukan melindungi. Aparat yang seharusnya menjadi perisai dan garda terdepan untuk melindungi masyarakat justru menimbulkan rasa takut di tengah masyarakat.Ilustrasi polisi. Foto: Antara/Nyoman BudhianaKasus di atas menjadi potret nyata bagaimana hukum di Indonesia masih menghadapi persoalan yang sangat serius; mulai dari ketimpangan, penyalahgunaan wewenang oleh aparat penegak hukum, dan kurangnya profesionalitas aparat. Buruknya, ketika hukum bisa diperjualbelikan dan keadilan dapat dinegosiasi, makna hukum sebagai pelindung masyarakat, seiring berjalannya waktu, akan menghilang.Sejatinya, hukum diciptakan untuk menjaga tatanan kehidupan, bukan untuk ditakuti apalagi dijadikan alat kekuasaan. Oleh karena itu, diperlukan adanya perbaikan dari para aparat penegak hukum; mereka harus mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara, bukan hanya kepada kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Harapan besar bagi masyarakat indonesia adalah melihat hukum yang benar benar hidup, hukum yang tidak memihak, dan menegakan keadilan bagi siapa pun itu tanpa melihat statusnya. Sebagai ujung tombak penegak hukum, polisi harus membuktikan bahwa mereka layak dipercaya; membuktikan bahwa hukum bukan hanya milik yang berkuasa, melainkan seluruh rakyat Indonesia.