Dubes Santo saat menggelar pertemuan dengan WNI di Bavet. (Sumber: KBRI Phnom Penh)JAKARTA - Duta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto mengingatkan pentingnya dokumen resmi yang sah saat menemui warga negara Indonesia (WNI) di Bavet, Kamboja.Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Temu Masyarakat Indonesia yang digelar oleh KBRI Phnom Penh yang diikuti sekitar 100 WNI di Bavet.Dalam kesempatan ini, KBRI menggelar layanan lapor diri melalui portal Peduli WNI dengan memberikan asistensi masyarakat Indonesia di sana untuk memperbarui data sebagai bagian dari langkah memperkuat pelindungan dan pendataan.Dubes Santo menekankan pentingnya kesadaran WNI untuk melakukan lapor diri dan memiliki dokumen resmi seperti visa dan izin kerja yang sah."Kepemilikan dokumen yang lengkap tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga memudahkan KBRI dalam memberikan bantuan jika sewaktu-waktu diperlukan," ungkap Dubes RI, melansir keterangan KBRI Phnom Penh 1 November.Acara juga diisi dengan sosialisasi layanan kekonsuleran dan pelindungan WNI, yang mencakup informasi tentang prosedur keimigrasian, pencegahan overstay, serta mekanisme deportasi dan repatriasi.Ada pula sesi tanya jawab berlangsung interaktif dengan membahas sejumlah topik penting antara lain terkait, proses deportasi mandiri, mediasi ketenagakerjaan antara WNI dan perusahaan, pengamanan oleh Kepolisian Kamboja serta prosedur perpanjangan paspor.KBRI Phnom Penh mendorong seluruh WNI di Kamboja untuk tidak ragu berkomunikasi dengan perwakilan Indonesia apabila menghadapi masalah hukum, administratif, atau ketenagakerjaan."Pertemuan ini menjadi salah satu bentuk nyata kehadiran negara dalam memberikan pelayanan dan pelindungan bagi WNI di luar negeri, sekaligus mempererat hubungan antara KBRI dan komunitas diaspora Indonesia di berbagai wilayah Kamboja," kata KBRI.Diketahui, Bavet terletak lebih dari 3 jam melalui jalur darat dari ibu kota Phnom Penh. Kota ini berada tepat di perbatasan Kamboja dan Vietnam. Diprediksi lebih dari 7 ribu WNI menetap di kota ini.