Gempuran BEV Murah dari China, Ini Strategi Toyota Agar Tetap Kompetitif

Wait 5 sec.

Hiroki Nakajima, Executive Vice President Toyota Motor Corporation Foto: Gesit Prayogi/kumparanPublik menyoroti Toyota ketika merek-merek China mulai melakukan penetrasi pasar. Strategi yang dilakukan hampir seragam: menyediakan produk, utamanya battery electric vehicle (BEV) dengan fitur lengkap namun harga yang terjangkau. Dalam sesi tanya jawab di sela-sela penyelenggaraan Japan Mobility Show 2025, Hiroki Nakajima, Executive Vice President Toyota Motor Corporation, pun merespons soal mengapa Toyota harus menggunakan strategi multi-pathway, sementara kompetitor berfokus pada elektrifikasi dan memberikan pilihan yang kompetitif. “Saya tahu ini pertanyaan yang sulit, dan saya tidak memiliki jawaban pasti karena tidak ada yang bisa memprediksi seperti apa dunia dalam 10 atau 20 tahun ke depan. Namun, kebijakan dasar kami selalu sama: selalu siap menghadapi perubahan,” ujar Nakajima.Bagi Toyota, pendekatan multi-pathway, yaitu pengembangan berbagai teknologi, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, fuel cell, hingga mesin berbahan bakar hidrogen, menjadi strategi dalam menjaga keberlanjutan bisnis sekaligus fleksibilitas terhadap dinamika pasar global.Toyota Corolla Concept lakoni debut di . Foto: Gesit Prayogi/kumparanNakajima mengingatkan bahwa dua dekade lalu, mobil hybrid belum populer. Namun kini, teknologi itu justru menjadi fondasi penting transisi menuju karbon netral.“Dua puluh tahun lalu, mobil hybrid belum populer. Sekarang, presiden kami bahkan ikut balapan menggunakan mobil bermesin hidrogen. Saat itu, tim pengembang mesin kami hampir menyerah, tetapi kami berpikir akan menarik jika mencoba berkompetisi dengan mobil bertenaga hidrogen. Dari situ, kami memutuskan untuk terus mengembangkan teknologi yang diperlukan,” ujarnya.Lagipula, katanya, mengejar harga murah semata bukanlah solusi jangka panjang. Bagi Nakajima, yang lebih penting adalah menurunkan biaya produksi lewat efisiensi internal dan menghadirkan mobil yang tetap menarik bagi konsumen.“Kami tidak perlu melihat terlalu jauh ke depan. Yang penting adalah apa yang bisa kami lakukan sekarang—menurunkan biaya produksi dan menghadirkan mobil yang menarik bagi pelanggan. Dengan begitu, kami bisa menjaga keuntungan yang sehat dan menggunakannya untuk pengembangan di masa mendatang,” jelasnya.Dengan portofolio luas yang mencakup Toyota, Lexus, Century, hingga Daihatsu, Toyota ingin memastikan setiap segmen pasar memiliki solusi paling relevan dengan kebutuhan dan daya beli masing-masing.“Tujuan kami sederhana: menghadirkan kendaraan yang sedikit lebih menarik dari sebelumnya. Pendapatan yang kami peroleh akan kami investasikan kembali untuk masa depan dan pelanggan generasi berikutnya,” kata Nakajima.“Saya berharap Anda semua dapat menyebarkan gagasan mengenai multi-pathway ini-- bahwa tidak ada satu jalan tunggal menuju masa depan otomotif yang berkelanjutan.”