Ilustrasi menyalakan lampu sein Foto: dok. Shutter StockSaat ini banyak pengemudi motor ataupun mobil tidak mengikuti peraturan lalu lintas di jalan. Mobil sering kali belok atau pindah jalur tanpa menggunakan lampu sein. Perilaku ini akan membuat pengemudi lain bingung dalam memilih jalur yang tepat. Pengemudi di belakang tidak akan memiliki waktu yang cukup untuk merespons dengan cepat.Hal ini dapat mengagetkan para pengemudi lain dan bahkan memicu kecelakaan. Untuk mengendarai mobil, pengemudi harus memiliki konsentrasi penuh dan waspada dengan kendaraan yang ada di sebelah kanan atau kiri. Sebab, jika mereka sedang mengantuk atau tidak fokus, hal ini akan menurunkan kemampuan mereka dalam merespons yang cepat.Bahaya di Belokan dan Perpindahan JalurSelain tidak menggunakan sein, banyak motor sering kali secara tiba-tiba berjalan di samping mobil saat mobil hendak berbelok. Hal ini sering terjadi ketika mobil sudah menyalakan sein, tetapi motor tetap menyerobot di depan mereka saat berbelok. Banyak pengendara motor membesarkan gas lebih cepat saat mereka melihat mobil akan berbelok karena mereka tidak ingin menunggu. Saat pengemudi melihat spion, jalan tersebut terlihat kosong dan aman, tetapi tiba-tiba ada motor yang memotong jalan pengemudi.Situasi ini akan jauh lebih berbahaya, terutama di jalanan sepi dengan pengendara yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tanpa menggunakan sinyal, mobil yang berjalan pelan dan ingin berputar bisa tertabrak oleh mobil di belakangnya. Mobil yang berada di belakang tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengerem secara mendadak. Lebih-lebih lagi, akibat tidak menggunakan sein, bisa kemacetan dapat terjadi dan menghambat kelancaran lalu lintas.Akar Masalah: Mentalitas dan PendidikanIlustrasi lalu lintas jalan raya saat hujan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparanBanyak pengemudi menganggap bahwa tidak menggunakan lampu sein merupakan hal yang keren. Mereka juga tidak memiliki rasa kepedulian atau merasa malas saat menggunakannya, seolah-olah mereka sedang mengendarai boom-boom car yang hanya bisa memutar setir.Hal tersebut diperparah dengan banyaknya pengemudi, termasuk kalangan muda yang mendapat SIM ‘tembak’. Oleh karena itu, mereka tidak mengetahui dasar-dasar penting untuk menyetir. Ironisnya, banyak remaja tidak mempunyai SIM, tetapi sering membawa motor ke sekolah. Kita sekarang termasuk generasi digital yang sering menggunakan ponsel. Banyak pengemudi bermain ponsel saat mengemudi. Mereka meletakkan ponsel mereka di atas setir mobil, lalu menyetir sambil mengetik untuk membalas chat. Terkadang, mereka mengemudi dengan satu tangan di setir dan satu tangan lainnya memegang ponsel, sambil berbicara lewat panggilan telepon.Perilaku ini akan mengurangi konsentrasi mereka saat di jalan. Kendaraan bisa saja berada di tengah jalan atau tiba-tiba pindah jalur. Tentunya, gangguan tersebut sangat berbahaya saat berkendara.Pengendara motor dan mobil terlihat melanggar lalu lintas dengan melewati jalur TransJakarta di kawasan Gatot Subroto. Foto: Iqbal Firdaus/kumparanSalah satu alasannya adalah kurangnya penegakan peraturan lalu lintas secara ketat di Indonesia. Edukasi lalu lintas tidak banyak diketahui dan tidak diajarkan dengan baik kepada masyarakat. Banyak pengemudi menganggap, yang terpenting mereka bisa melaju dan mencapai tujuan dengan selamat.Selain itu, peraturan terkait pelanggaran yang tidak menggunakan sein belum ditegakkan dengan baik. Meski ada sanksi atau denda dan terkadang ada petugas polisi, banyak pengemudi hanya menyuap saat ditilang.Selain itu, mengemudi di Indonesia terkesan cukup sulit, terutama di Jakarta yang padat dan dipadati banyak kendaraan berlalu-lalang. Oleh karena itu, pengemudi harus lebih berhati-hati dan memahami prosedur mengemudi yang benar. Pengemudi harus ingat bahwa pengetahuan dasar untuk mengemudi sangatlah penting dan harus selalu waspada terhadap lingkungan sekitar.Kecelakan dapat ditimbulkan bukan hanya saat jalanan sedang ramai, melainkan juga saat jalanan sedang sepi. Oleh karena itu, penggunaan lampu sein sangat penting pada situasi tersebut, khususnya ketika seseorang sedang berkendara di jalan tol yang di mana kendaraan sering kali menjadi tidak stabil ketika sedang berada dalam kecepatan tinggi, baik di pagi hari ketika sedang ramai, maupun di malam hari ketika kendaraan lain sulit terlihat. Melihat ke Luar: Pelajaran yang Bisa DiambilSuasana jalanan di Kota New York, Amerika Serikat. Foto: Shutter StockBeda halnya dengan lalu lintas yang berada di luar negeri. Lalu lintas di negara lain jauh lebih tertib dan aman karena peraturan sangat ketat. Ketika berlibur ke Amerika Serikat, saya dan yang lainnya ingin menyewa mobil, sehingga kami harus menyerahkan SIM Indonesia dan SIM Internasional. Namun, karena kami berasal dari Indonesia, penyewa tidak meminta dokumen-dokumen tersebut. Dari kejadian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa nama baik pengendara dan (secara tidak langsung) kondisi lalu lintas Indonesia sudah dikenal buruk di tingkat internasional. Hal ini dikarenakan bahwa di Amerika Serikat sendiri, proses untuk mendapatkan SIM cukup rumit di mana mereka Mereka harus menghafal materi teori se-detail mungkin, mulai dari jarak ideal antara mobil dan trotoar saat parkir paralel.Aksi Nyata untuk PerubahanMenggunakan lampu sein adalah tindakan yang harus diprioritaskan. Mari kita mencontoh baik seperti negara lain dan menjaga keamanan untuk semua dengan menumbuhkan kepedulian yang besar dan mengikuti peraturan lalu lintas yang baik. Mulailah dengan menjadi contoh yang baik untuk orang lain, terutama untuk generasi muda.Sebagai bagian dari generasi muda, kita harus berusaha memberikan contoh yang baik untuk meningkatkan kesadaran dalam penggunaan lampu sein dan meminimalisir risiko kecelakaan. Gunakan sein saat mengemudi dan waspadalah terhadap lingkungan sekitar Anda. Menggunakan lampu sein hanya membutuhkan beberapa detik, tetapi bisa menyelamatkan satu nyawa untuk seumur hidup.