Jenis Media Tanam Hidroponik yang Baik untuk Budidaya Tanaman, Murah dan Mudah Didapat

Wait 5 sec.

Ilustrasi – media tanam hidropnik (Pixabay/Cepris) YOGYAKARTA – Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Untuk menerapkan teknik ini, diperlukan media tanam hidroponik yang berfungsi sebagai penyangga fisik pada akar tanaman, menyimpan unsur hara dari larutan nutrisi, serta menjaga keseimbangan air dan oksigen bagi akar.Menyadur buku Dasar-Dasar Bertanam Secara Hidroponik karya Susilawati, ada beberapa kriteria yang harus ada di media tanam hidroponik, antara lain:Mampu menyimpan air dengan baik.Memiliki struktur yang gembur, subur, dan menyerap air dengan optimal.Memiliki kandungan garam yang rendah.Bentuknya tidak mudah berubah serta tidak mudah kering.Aman dari hama dan pathogen penyebab penyakit tanaman.Memiliki kandungan kapur atau kalsium.Lantas, apa saja media tanam hidroponik yang memenuhi kriteria tersebut? simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut ini.Jenis Media Tanam Hidroponik Masih dari sumber yang sama, berikut beberapa media tanam yang dapat dipilih untuk budidaya tanaman secara hidroponik:Cocopeat (serbuk sabut kelapa) Cocopeat merupakan media tanam hidroponik yang berasal dari proses pengolahan sabut kelapa. Bentuknya mirip dengan serbuk kayu hasil gergaji namun lebih lembut.Cocopeat sering digunakan dalam sistem hidroponik sebab memiliki daya serap air yang baik dan pH yang stabil (5-6,8). Media tana mini sering dipakai bersama arang sekam dengan perbandingan 50:50.Pencampuran ini dilakukan untuk meningkatkan oksigen supaya memengaruhi tingkat aerasi dan pertumbuhan akar.Arang sekam Media tanam hidroponik yang lainnya adalah arang sekam. Media tana mini cocok untuk budidaya tomat, paprika, dan timun.Arang sekam adalah media tanam yang ramah lingkungan dan memiliki kemampuan mengikat air yang bagus.Media tanam ini digemari lantaran harganya murah, mudah didapat, bobotnya sangat ringan, serta steril dari bakteri dan jamur pathogen.Rockwool Rockwool adalah media tanam hidroponik berupa mineral fiber atau wool. Media ini berasal dari batu (batu kapur, basalt, atau batu bara), kaca, atau keramik yang dilelehkan dengan suhu tinggi. Hasil lelehan kemudian dipintal membentuk serat seperti gula kapas.Beberapa kelebihan rockwool sebagai media tanam hidroponik, yakni:Mampu menahan air dan udara untuk pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi.Terbuat dari serat alami, sehingga dapat memberikan dukungan fisik pada batang dan akar tanaman.Ramah lingkungan.Terbebas dari pathogen.Dapat menampung air 14 kali dari kapasitas tamping tanah.Mengurangi [enggunaan disinfektan.Memaksimalkan penggunaan pupuk.Spons Spons juga termasuk media tanam hidroponik. Media ini sering dijadikan pilihan untuk menyemai tanaman. Spons memiliki kemampuan mengalirkan air nutrisi ke akar karena memiliki pori-pori yang besar.Selain itu, media ini juga bebas pathogen penyebab penyakit tanaman. Meski begitu, media ini mudah hancur, sehingga kondisinya harus sering dicek. Jika dirasa sudah tidak layak, maka harus diganti dengan spons baru.Kerikil Terakhir, ada batu kerikil yang dapat dijadikan sebagai media tanam hidroponik. Media ini biasanya dipakai untuk budidaya tanaman hias di dalam ruangan.Batu kerikil memiliki banyak pori sehingga bisa membantu mengedarkan unsur hara dan udara untuk tanaman. Pori-pori tersebut juga memungkinkan air tanaman untuk tumbuh dengan baik.Akan tetapi media tanam hidroponik ini sulit mengikat air, sehingga Anda harus rajin menyiram tanaman.Demikian informasi tentang media tanam hidroponik. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.