Jaguar Grand Tourer dalam kamuflase saat uji jalan (dok. Caranddriver).JAKARTA – Jaguar memutuskan menunda peluncuran versi produksi dari Grand Tourer listrik terbarunya hingga 2026, setelah sebelumnya dijadwalkan meluncur pada akhir 2025. Ada beberapa alasan penyebab mundurnya peluncuran tersebut.Direktur Pelaksana Jaguar, Rawdon Glover, menjelaskan bahwa penundaan ini bukan disebabkan oleh perubahan desain besar, melainkan faktor eksternal. Ini termasuk gangguan sistem produksi yang sempat terjadi di lingkungan Jaguar Land Rover (JLR).Mobil listrik ini akan menjadi tonggak penting dalam kebangkitan Jaguar sebagai merek premium dengan jajaran kendaraan sepenuhnya bertenaga listrik.Model tersebut juga akan menjadi mobil pertama yang dibangun di atas arsitektur listrik baru yang dikembangkan khusus oleh Jaguar.Glover menambahkan bahwa pemesanan akan mulai dibuka setelah model diperkenalkan secara resmi, dengan pengiriman unit ke konsumen menyusul tak lama kemudian.Ia juga mengungkapkan bahwa harga dasar mobil ini akan dimulai dari sekitar 130 ribu dolar AS atau setara dengan kurang lebih Rp2,16 miliar."Tidak banyak mobil listrik yang benar-benar menyenangkan untuk dikendarai," ujar Glover dilansir dari Caranddriver, Sabtu, 1 November 2025.Pernyataan tersebut menegaskan ambisi Jaguar untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang tidak hanya efisien, tetapi juga melibatkan emosi dan sensasi khas mobil sport.Selain itu, Glover memastikan bahwa visi Jaguar untuk menjadi merek sepenuhnya listrik tetap berjalan sesuai rencana.Perusahaan tengah berupaya memperkuat karakter desain yang lebih dramatis dan proporsional, menciptakan mobil dengan kesan tegas dan berkelas.Meski jadwal peluncuran mundur, Jaguar memanfaatkan waktu tambahan ini untuk melakukan pengujian dan penyempurnaan lebih lanjut.