Filipina Dianggap Bikin Onar, Militer Tiongkok Pantau Patroli di Laut China Selatan

Wait 5 sec.

Ilustrasi kapal perang Filipina BRP Humabon(PF-11). (Wikimedia Commons/Mass Communication Specialist 2nd Class Mark R. Alvarez)JAKARTA - Militer China memantau dan melacak patroli gabungan yang digelar oleh Filipina di Laut China Selatan yang disengketakan.Tian Junli, juru bicara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat, mengatakan patroli gabungan tersebut, dengan mitra yang tidak disebutkan namanya, "sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional". Ia menyebut Filipina "pembuat onar" di kawasan tersebut."Pasukan teater tetap siaga tinggi dan akan dengan tegas menjaga kedaulatan wilayah nasional serta hak dan kepentingan maritim,” kata Tian dilansir Reuters, Sabtu, 1 November.Kedutaan Besar Filipina di Beijing tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email.Sementara itu, Amerika Serikat dan Filipina membentuk satuan tugas gabungan (satgas) baru untuk memperkuat kerja sama dan meningkatkan kesiapan militer di berbagai wilayah, termasuk Laut Cihna Selatan.Pengumuman Pentagon ini menyusul pertemuan antara Kepala Pentagon Pete Hegseth dan Menteri Pertahanan Nasional Filipina Gilberto Teodoro dalam pertemuan para menteri pertahanan ASEAN di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. Satuan Tugas Filipina "akan meningkatkan kerja sama operasional, menyempurnakan perencanaan gabungan, dan meningkatkan interoperabilitas, khususnya di Laut China Selatan," menurut pernyataan juru bicara Pentagon, Sean Parnell dilansir Reuters, Jumat, 31 Oktober. Dalam pertemuan dengan mitranya dari Tiongkok pada Jumat, Hegseth mengatakan ia menyuarakan keprihatinannya tentang tindakan China terhadap sekutu dan mitra regional Washington, yang tampaknya merujuk pada bentrokan berulang dengan Filipina di Laut China Selatan dan ketegangan dengan Australia terkait penerbangan pengintaian.Hegseth juga mengatakan AS prihatin dengan aktivitas Tiongkok di Laut China Selatan yang disengketakan dan di sekitar Taiwan.Menteri Pertahanan AS dan Filipina "menyampaikan tekad mereka untuk membangun kembali pencegahan di kawasan" dalam pertemuan keempat mereka, kata Pentagon.AS dan Filipina memiliki perjanjian pertahanan bersama.Mereka juga mengumumkan penyelesaian rencana untuk memodernisasi kemitraan pertahanan dan mempercepat kemajuan prioritas utama selama dua tahun ke depan.