Malam Mencekam di Warkop Tanah Abang

Wait 5 sec.

TKP Warkop di Jakpus yang diserang gerombolan orang bersenjata airsoft gun. Foto: Dok. IstimewaMalam itu suara belasan knalpot motor terdengar meraung, mengiringi kedatangan sekelompok orang ke warung kopi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (9/10). Bukan untuk menjadi pelanggan, mereka justru berbuat onar.Secara membabi buta mereka menyerang pemilik dan pengunjung warkop tersebut. Bermodalkan senjata tajam dan airsoft gun mereka beraksi. Seakan tak puas, mereka juga menggasak uang pemilik warkop hasil dagang sebesar Rp 2 juta. Setelah beraksi mereka kabur. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Dari keterangan awal, pelaku diduga datang menggunakan sekitar 15 sepeda motor."Membawa senjata tajam dan airsoft gun,” kata Susatyo dalam keterangannya.Polisi yang menerima informasi adanya aksi tersebut langsung melakukan olah TKP. Petugas juga menemukan barang bukti berupa rekaman CCTV dan satu butir peluru gotri.“Diduga pelaku (masih) lidik (diselidiki), barang bukti yaitu rekaman CCTV warkop dan satu butir peluru gotri,” ucap Susatyo.Identitas Pelaku DiketahuiSuasana warung kopi yang diserang oleh gerombolan bersenpi di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (12/10/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparanPolsek Tanah Abang saat ini telah mengantongi identitas para pelaku berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi.“Untuk identitasnya sudah ada informasi yang kita dapatkan, hanya saja keberadaan orangnya aja kita masih cari. Berdasarkan CCTV ya,” ucap Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol M. Malau saat dihubungi, Minggu (12/10).Diduga, motif para pelaku adalah balas dendam. Mereka ke warkop itu dengan niat mencari orang yang memukuli teman mereka, namun orang itu tak ada. Seketika, para pelaku pun mengubah niat mereka menjadi pencurian.Cerita Penjaga WarkopAndi Prastio (21 tahun), karyawan warung kopi yang diserang oleh gerombolan bersenpi, saat ditemui di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (12/10/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparanPegawai warkop, Andi Prastio (21 tahun), sedang bertugas melayani tamu malam itu. Ia menyebut saat penyerangan terjadi ada enam pengunjung tengah mampir. Saat itu, ia juga tengah menghitung uang hasil jualan selama sepekan.Saat gerombolan tiba, dua di antaranya datang membawa celurit dan senjata api. "Habis saya hitung-hitungan, sama duit bulanan juga, duit mingguan. Tiba-tiba yang di depan sini udah lari, udah, saya ngelihat tuh. Pas nengok, saya ngelihat tuh, ada orang megang-megang celurit aja," ujar Andi saat ditemui di warkopnya."Jadi, saya langsung keluar. Saya bilang, 'tolong, Bang, jangan, jangan'. Saya mohon-mohon kayak gitu kan, ya. Dia udah ngomong kayak, 'udah lo diam, lo diam, lo diam'," jelas dia.Menurutnya, ada sekitar tiga orang pengunjung warkop yang lari kalang kabut menuju ke salah satu gerai swalayan. Pelaku pun turut menyerang tiga pengunjung itu.Andi pun berusaha melindungi pengunjung warkop lain yang juga merupakan temannya. Ia bahkan memelas dan meminta pelaku untuk tidak berbuat kekerasan Akan tetapi, Andi justru terkena tembakan di dada dan matanya."Kata dia, 'lo lama-lama gue bacok lo, ya'. Nah, teman lagi, yang satu lagi, 'lo langsung gue tembak, lo, ya'. Buka tas, langsung, udah langsung tembak, jeder, dada saya kena langsung," ungkap Andi."Dari situ saya lari. Saya lari, saya masuk lagi ke sini [warkop]. Saya masuk lagi ke sini, nah, dua orang itu nyamperin lagi. Nyamperin ke saya lagi. Baru di situ kejadian [ditembak] mata saya," paparnya.Diduga, senpi yang digunakan merupakan airsoft gun. Usai menembak, para pelaku kemudian menggasak uang sekitar Rp 2,3 juta dari meja warkop tersebut.Suasana warung kopi yang diserang oleh gerombolan bersenpi di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (12/10/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparanAndi menyebut, pelaku juga sempat membawa tiga ponsel milik bosnya dan satu ponsel milik salah satu pengunjung. Namun, ponsel itu berhasil direbut kembali.Menurut Andi, saat berhasil merebut ponsel tersebut, bosnya ikut terkena tembakan di bahu."Pelakunya langsung ngelempar tuh handphone ke arah sini. Jadi, bos saya langsung fokus ke handphone. Pas fokus ke handphone baru ditembak, bos saya," bebernya."Bos saya langsung kena tembakan juga. Ditembak juga di sini, bahu. Kalau bos saya bahu," sambung dia.Ia menduga, gerombolan motor itu memiliki musuh yang kerap nongkrong di warkop tersebut."Jadi, kadang-kadang tuh emang, di sini ramai tuh anak muda. Kayak orang datang dari mana, gitu. Nongkrong di sini, emang enggak sering," tutur Andi."Cuma kayak beranggapan tuh musuh mungkin, di sini nongkrongnya anak muda, gitu. Jadi, kayak datang kemarin tuh langsung masalah. Iya [karena musuh], enggak mungkin [yang lain]. Itu peranggapan saya, ya," terangnya.Pelaku DiburuKini, polisi masih memburu para pelaku. Mereka merupakan orang-orang dewasa yang tinggal di Jakarta Utara.“Masih-masih, kita juga buru, Jatanras juga buru, Resmob Polda juga ngeburu juga. Polres juga ngeburu,” jelas Kompol M. Malau.