Ilustrasi cengkih Foto: dok.shutterstockKomoditas cengkih asal Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Dubai, Uni Emirat Arab.Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Jamaluddin Malady, mengatakan ekspor perdana ini merupakan sebuah keberhasilan dan simbol kebangkitan komoditas unggulan daerah.“Ketika komoditas lokal seperti cengkih telah mampu menembus pasar global, maka dorongan inovasi dan semangat untuk mengembangkan komoditas lainnya harus terus bergema,” ujar Jamaluddin mewakili Gubernur NTB dalam kegiatan pelepasan ekspor di Terminal Teluk Nara, Kabupaten Lombok Utara dikutip dari Antara, Senin (13/10).Menurut Jamaluddin, ekspor ini juga langkah nyata dalam mendorong hilirisasi dan peningkatan nilai tambah produk lokal. “Momentum ini harus dimaknai sebagai bagian dari upaya mendorong hilirisasi dan memperluas akses pembiayaan agar ekspor jadi aktivitas ekonomi berkelanjutan,” katanya.Petani memanen cengkih di Desa Setianegara, Kuningan, Jawa Barat, Senin (3/8/2020). Foto: Dedhez Anggara/Antara FotoDalam kesempatan yang sama, Jamaluddin mengungkapkan hasil business matching yang digelar di Gili Trawangan juga mencatat transaksi besar.“Terjadi transaksi buyer dari India dan Inggris untuk cengkih 32 ton dan mete 100 ton. Kalau diuangkan, totalnya sekitar Rp 11,2 miliar,” ujarnya.Ekspor perdana ini dilakukan oleh PT Vertta Nusadaya Agre, perusahaan eksportir yang didirikan oleh putra-putri asli Lombok Utara. Menurut Jamaluddin, capaian tersebut membuktikan daerah-daerah di NTB memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.“Pelepasan ekspor ini adalah awal dari perjalanan panjang memperluas pasar produk unggulan NTB seperti kopi, VCO, kakao, rempah-rempah, hasil laut, mutiara, dan komoditas lainnya menuju pasar internasional,” katanya.Kegiatan pelepasan ekspor turut dihadiri Wakil Bupati Lombok Utara, perwakilan Bank Indonesia NTB, Ketua Dekranasda Lombok Utara, serta para pelaku usaha dan masyarakat. Dukungan itu menjadi bukti kuat bahwa ekonomi berbasis potensi lokal kini semakin hidup di NTB.