Ilustrasi: Foto: Dok. ANTARAMEULABOH - Harga bumbu dapur jenis cabai merah yang dijual pedagang di Kompleks Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, mencapai Rp85.000 hingga Rp90.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya berada di harga jual Rp30.000 per kg. “Naiknya harga cabai merah ini karena stok cabai yang sedikit, sementara permintaan konsumen meningkat,” kata seorang pedagang di Kompleks Pasar Bina Usaha Meulaboh, Aceh Barat Kevin ANTARA, Minggu, 12 Oktober. Menurutnya, kenaikan harga jual cabai merah sebetulnya sudah terjadi sejak dua pekan belakangan ini, karena pasokan dari agen pengepul ke pedagang berkurang. Kepala Dinas Pangan Kabupaten Aceh Barat Kamarlisnur mengatakan, naiknya harga jual cabai merah dan cabai rawit di Kabupaten Aceh Barat, terjadi karena terhambat nya pasokan dari daerah produsen utama saat ini di Provinsi Sumatera Utara. “Terhambat nya pasokan cabai diakibatkan karena produksi yang semakin berkurang dan kebutuhan semakin banyak di provinsi lainnya,” kata Kamarlis. Selain itu, terbatasnya pasokan cabai di Aceh Barat disebabkan karena produsen cabai Kabupaten Aceh Tengah, saat ini belum memasuki masa panen. Berdasarkan informasi dari agen besar di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, para petani mulai memanen cabai diperkirakan pada pertengahan bulan Oktober 2025 dan panen besar diperkirakan pada awal November mendatang. Selain cabai merah, harga jual cabai rawit juga terpantau mengalami kenaikan harga jual di angka Rp45.000 per kg. Dua pekan lalu, harga komoditas bumbu dapur tersebut masih dijual di angka Rp20.000 hingga Rp25.000 per kg. Namun, untuk harga jual bawang merah mengalami penurunan harga Rp32.000 per kg dari harga sebelumnya di angka Rp45.000 per kg, dan harga jual bawang putih juga turun di harga Rp35.000 per kg dari harga jual sebelumnya Rp40.000 per kg.Kenaikan harga jual bahan pokok juga terjadi di harga telur ayam yang dijual di harga Rp55.000 per papan isi 30 butir, pada pekan lalu harga jual telur berada di angka Rp50.000 per papan.Naiknya harga jual telur karena pasokan yang sedikit dan permintaan yang banyak karena musim peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tradisi keagamaan di Aceh yang bisa berlangsung 3-4 bulan lamanya.