Menteri Maman Dorong Produk Lokal Bisa Bersaing dengan Produk China

Wait 5 sec.

Menteri UMKM Maman Abdurahman di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Selasa (16/9/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparanMenteri UMKM Maman Abdurrahman menanggapi maraknya produk impor dari China, termasuk tas tiruan merek terkenal (KW). Ia mendorong agar pengrajin UMKM Indonesia juga mampu membuat produk mirip merek branded dengan nama sendiri.Menurut Maman, langkah ini bisa menjadi bentuk perlawanan terhadap banjirnya produk KW dari luar negeri.“Kita dorong para pengrajin tas membuat produk yang sama seperti tas-tas KW dari China,” kata Maman usai acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10).“Misalnya, merek Louis Vuitton. Kita buat barangnya mirip, tapi namanya Louis Vutton. Ini kan kreativitas. Begitu juga dengan merek Gucci, kita bisa buat mirip tapi namanya Gucco,” lanjutnya.Meski begitu, Maman menekankan pentingnya perlindungan hukum bagi UMKM yang memproduksi produk sejenis. Menurutnya, hal ini bisa diatur dengan memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).“Perlindungan hukum dasarnya adalah pendaftaran HAKI dari Kementerian Hukum. Kalau ini berhasil, dampak positifnya besar,” ujarnya.Ia juga menegaskan perlunya keberanian menghadapi dominasi produk asing. “Kalau tidak berani, kita akan terus dijajah oleh produk asing. Anak muda kita punya kreativitas dan kemampuan, tinggal mau berpihak atau tidak,” katanya.Maman menganggap membuat produk mirip merek terkenal dengan nama berbeda bukan pelanggaran, melainkan ekspresi kreativitas.“Menurut saya, itu bentuk kreativitas. Buat produk mirip mereka, tapi dengan nama berbeda. Misalnya parfum Bvlgari, kasih nama Bulgaro. Kan enggak salah, boleh saja,” tutupnya.