Mengenal Alergi Gluten, dari Gejala Ringan hingga Dampak Serius

Wait 5 sec.

Ilustrasi alergi gluten. (Freepik)JAKARTA - Belakangan ini, topik alergi gluten jadi ramai diperbincangkan setelah muncul kasus seorang konsumen yang anaknya mengalami ruam dan bengkak parah akibat produk roti yang ternyata mengandung gluten. Padahal produk tersebut diklaim bebas gluten, susu, dan gula. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, diketahui kalau roti yang dijual toko itu mengandung gluten dan susu, meski dikatakan aman untuk alergi.Kasus seperti ini menunjukkan betapa pentingnya memahami apa itu alergi gluten, bagaimana gejalanya, serta cara mengenalinya sejak dini.Dilansir dari laman Cleveland Clinic, alergi gluten terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap gluten, yaitu protein yang terdapat dalam gandum, jelai (barley), dan gandum hitam (rye).Ketika seseorang yang memiliki alergi gluten makan makanan yang mengandung protein ini, sistem imun tubuh akan menganggap gluten sebagai zat berbahaya dan melepaskan histamin. Zat ini menyebabkan reaksi alergi seperti gatal, ruam, atau sesak napas.Berbeda dengan intoleransi gluten (yang menyebabkan gangguan pencernaan) atau penyakit celiac (penyakit autoimun), alergi gluten bisa menimbulkan reaksi cepat dan kadang cukup berat, hingga berisiko menyebabkan anafilaksis, yaitu reaksi alergi parah yang mengancam nyawa.GejalaTanda-tanda alergi gluten bisa muncul dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi gluten. Reaksinya bisa ringan hingga berat, tergantung pada kondisi tubuh masing-masing.Berikut beberapa gejala yang umum terjadi:1. Reaksi pada Kulit- Muncul ruam merah atau bentol mirip biduran.- Gatal-gatal setelah makan makanan berbahan gandum.- Kadang disertai bengkak di wajah, bibir, atau kelopak mata.2. Gangguan Pernapasan- Hidung tersumbat atau berair setelah makan gluten.- Napas terengah-engah, batuk, atau sesak napas.- Pada kasus berat bisa menyebabkan anafilaksis yang ditandai kesulitan bernapas dan tekanan darah turun.3. Gangguan Pencernaan- Mual, muntah, atau sakit perut.- Perut terasa kembung atau tidak nyaman.- Diare setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gandum.4. Reaksi Umum Tubuh- Lemas, pusing, atau jantung berdebar cepat.- Bengkak pada lidah atau tenggorokan.- Dalam kasus ekstrem, bisa menyebabkan kehilangan kesadaran.Penyebab dari alergi gluten karena sistem imun bereaksi terhadap protein gluten. Alergi gluten bersifat reaktif dan cepat, sementara intoleransi gluten lebih ke gangguan pencernaan tanpa reaksi imun.Kapan Sebaiknya ke Dokter?Segera periksa ke dokter atau ahli alergi bila Anda mengalami:- Gatal atau ruam berulang setelah makan roti, kue, atau pasta.- Mual, muntah, atau sesak napas setelah mengonsumsi makanan berbahan gandum.- Reaksi berat seperti bengkak di tenggorokan, kesulitan bernapas, atau pingsan.Dokter bisa melakukan tes alergi kulit atau tes darah untuk memastikan apakah tubuh benar-benar alergi terhadap gluten atau protein lain dalam gandum.Cara Mengatasi dan Mencegah Alergi GlutenSaat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan alergi gluten sepenuhnya. Cara terbaik untuk menghindari reaksi adalah tidak mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Beberapa langkah yang bisa membantu antara lain: - Baca label makanan dengan teliti sebelum membeli.- Hindari roti, kue, pasta, dan makanan olahan dari gandum, jelai, atau gandum hitam.- Pilih alternatif bebas gluten seperti nasi, singkong, kentang, tepung beras, atau tepung jagung.- Masak makanan sendiri agar lebih aman.- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat antihistamin jika reaksi ringan muncul.- Jika pernah mengalami reaksi berat, dokter mungkin menyarankan membawa epinefrin autoinjector untuk keadaan darurat.