Truk bermuatan ribuan liter solar yang disita oleh polisi. (foto: dokumen)MANADO - Para sopir truk yang ada di Sulawesi Utara (Sulut) memberikan apresiasi kepada Gubernur Yulius Selvanus, terkait dengan permasalahan kelangkaan BBM Subsidi jenis solar yang mengakibatkan antrean panjang di SPBU dan telah meresahkan banyak warga.Pasalnya, semenjak ada pernyataan dari Gubernur Sulut tentang pemberantasan Mafia Solar, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pelaksanaan Operasi Dian Samrat oleh Polda Sulut dan jajarannya, kini kelangkaan solar tak lagi terjadi.Tak hanya itu, dampak susulannya adalah tak ada lagi antrean panjang truk-truk yang memadati jalanan di sekitar SPBU, sehingga arus lalu lintas kembali menjadi normal."Kami tentu sangat memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih banyak kepada pak Gubernur Sulawesi Utara, pak Yulius Selvanus. Sudah sepekan terakhir ini, tak ada lagi antrean panjang yang buat kami kehilangan waktu dan rezeki. Tak ada juga kelangkaan solar karena instruksi agar berantas mafia solar," ungkap Boby, salah satu sopir truk di Manado.Namun demikian, Boby dan beberapa sopir truk lainnya yang ditemui, menyebutkan jika mereka berharap agar pemberantasan mafia solar ini tetap konsisten hingga ke depan."Kami takut, setelah satu atau dua bulan ke depan, akhirnya pengawasan lemah lagi dan antrean jadi lagi, solar langka lagi. Kami berharap konsisten," ujar Boby kembali.Sebelumnya, Aliansi Sopir Dump Truk di Sulawesi Utara beberapa waktu lalu menggelar aksi di kantor DPRD Sulut terkait dengan maraknya mafia solar yang menyebabkan kelangkaan solar hingga berdampak pada antrean panjang di SPBU.Para sopir dump truk itu mengeluhkan jika saat ini SPBU telah dikuasai oleh kendaraan-kendaraan milik mafia solar yang melakukan penimbunan solar.Desakan para sopir ini membuat Gubernur Sulut bereaksi. Dia meminta agar dilakukan pemberantasan mafia solar. Sehari setelah pernyataan Gubernur tersebut, antrean panjang tak lagi terlihat di SPBU hingga saat ini.