Uni Afrika Cabut Sementara Keanggotaan Madagaskar Usai Kudeta Militer

Wait 5 sec.

Militer Madagaskar/FOTO via Instagram @andry_rajoelinaJAKARTA - Uni Afrika (UA) memutuskan untuk menangguhkan keanggotaan Madagaskar, hanya beberapa jam setelah pemimpin kudeta militer di negara itu menyatakan akan dilantik sebagai presiden.“Supremasi hukum harus ditegakkan di atas kekuasaan militer,” ujar Ketua Komisi Uni Afrika, Mahamoud Ali Youssouf, dalam pernyataan resminya dan menegaskan bahwa keputusan penangguhan tersebut berlaku segera dilansir ANTARA dari Anadolu, Kamis, 16 Oktober.Presiden Andry Rajoelina dilaporkan melarikan diri ke luar negeri karena alasan keamanan, setelah berbulan-bulan menghadapi gelombang protes anti-pemerintah yang digerakkan oleh kelompok muda “Gen-Z”.Aksi tersebut juga diikuti oleh sebagian faksi militer yang memprotes krisis air dan listrik berkepanjangan. Keputusan Rajoelina untuk memecat seluruh anggota pemerintah justru memperbesar desakan agar ia mundur dari jabatannya.Dari lokasi yang dirahasiakan, Rajoelina sempat mengeluarkan dekrit untuk membubarkan Majelis Nasional. Namun, lembaga legislatif itu menolak dekrit tersebut dan memilih memakzulkannya pada Selasa.Tak lama kemudian, Kolonel Michael Randrianirina bersama pasukan elit CAPSAT mengumumkan bahwa militer telah mengambil alih kendali negara, membubarkan sebagian besar lembaga pemerintahan, dan akan membentuk pemerintahan transisi.Randrianirina mengatakan kepada wartawan, Rabu pagi bahwa dirinya akan segera dilantik sebagai presiden setelah Mahkamah Konstitusi Tinggi mengundangnya untuk menjalankan peran tersebut.Pada hari yang sama, Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC) membentuk panel tokoh senior untuk meredakan ketegangan di bekas koloni Prancis itu.Presiden Malawi Peter Mutharika, selaku Ketua SADC Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan, menyatakan bahwa panel tersebut akan dipimpin oleh mantan Presiden Malawi Joyce Banda, dengan misi mendorong pengendalian diri, perdamaian, dan dialog nasional di Madagaskar.“Tidak boleh ada lagi warga Madagaskar yang kehilangan nyawa akibat kerusuhan ini,” tegas Mutharika.