Putin-Trump akan Bertemu lagi Bahas Ukraina di Budapest, Hungaria

Wait 5 sec.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setibanya untuk melakukan pertemuan terkait KTT AS-Rusia di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, Anchorage, Alaska, Jumat (15/8/2025). Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFPPertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan kembali terulang. Dilansir AFP, agendanya masih sama, membicarakan perdamaian di Ukraina usai pertemuan keduanya di Alaska pada 15 Agustus 2025 tak membuahkan hasil signifikan. Sebab, Rusia masih menyerang Ukraina hingga pekan ini. Upaya pertemuan ini dijelaskan oleh Yuri Ushakov, salah satu ajudan Putin, usai kedua pemimpin negara ini berbicara lewat telepon."Sudah ada kesepakatan dari representatif kedua negara, untuk menyelenggarakan pertemuan atau KTT, sepertinya di Budapest," ucap Ushakov, Kamis (16/10). Lokasi ini dipilih, karena pihak AS juga menyarankan tempat yang sama. Hal ini juga didukung oleh Putin. "Ini adalah pertemuan yang substantif, dan di waktu yang sama, pembicaraan akan jujur dan dapat dipercaya satu sama lain," kata Ushakov membeberkan percakapan antara Putin-Trump.Ilustrasi rudal Tomahawk. Foto: US NAVY/AFPUshakov menjelaskan, dua Putin-Trump berkomunikasi via telepon saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang dalam perjalanan ke Washington DC. Zelensky pergi ke sana untuk membicarakan potensi bantuan rudal jelajah 'Tomahawk' dari AS, serta sejumlah hal lainnya. "Vladimir Putin menyampaikan maksudnya, bahwa rudal 'Tomahawk' tidak merubah situasi apa pun di medan tempur. Justru merusak hubungan kedua negara. Belum lagi dengan upaya perdamaian," ucap Ushakov. Sebagai catatan, setelah pertemuan mereka berdua di Alaska, Moskow tak mengurangi intensitas serangannya. Kini mereka menargetkan sumber daya energi dan infrastruktur kereta api pada beberapa pekan terakhir. Ukraina membalas dengan serangan udara besar, menargetkan kilang minyak Rusia yang menyebabkan melonjaknya harga minyak dan menganggu suplai di sejumlah kawasan.