Indofast: “The Power of Segelas Kopi” yang Ubah Wajah Smart City Lewat IoT dan AI

Wait 5 sec.

Dionisius A. Wibisono, Direktur Utama Indofast Digital (foto; dok. istimewa)JAKARTA – Di tengah era digital yang serba cepat, di mana startup teknologi berlomba-lomba memamerkan iklan bombastis dan jargon futuristik, Indofast Digital memilih jalan berbeda. Perusahaan rintisan lokal ini justru membangun kerajaan teknologinya dari satu hal sederhana: kepercayaan dan secangkir kopi.“Prinsip kami sederhana, the power of segelas kopi. Semua berawal dari network, dari teman ke teman,” ujar Dionisius A. Wibisono, Direktur Utama Indofast Digital, di Jakarta, Rabu 15 Oktober.Bersama Mira Namira, sang Business Development, Dionisius menahkodai Indofast Digital—startup yang kini dikenal sebagai pionir integrasi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) di Indonesia. Menariknya, 90 persen klien mereka datang bukan lewat iklan, melainkan lewat rekomendasi personal.Solusi Prediktif yang Hemat MiliaranIndofast bukan sekadar penyedia sistem teknologi. Mereka menghadirkan solusi predictive maintenance, yakni kemampuan memprediksi kerusakan mesin sebelum benar-benar terjadi.“Kalau sensornya mendeteksi ada penurunan performa 10 persen, dia langsung kirim data: ‘Eh, filternya perlu diganti.’ Jadi pabrik nggak perlu nunggu rusak total,” jelas Mira.Dengan sistem ini, umur mesin bisa diperpanjang dua hingga tiga kali lipat, menghemat investasi miliaran rupiah.CCTV dan Parkir Pintar: Langkah Nyata Menuju Smart CityIndofast Digital juga mengembangkan CCTV pintar yang tak hanya merekam, tapi mampu mendeteksi kerumunan, membaca plat nomor, hingga mengidentifikasi kendaraan secara real time. “Kalau ada kecelakaan, sistem langsung tahu mobilnya siapa,” tambah Mira.Lebih menarik lagi, mereka tengah menguji teknologi AI yang bisa mengenali ambulans dan otomatis mengubah lampu merah jadi hijau—sebuah terobosan yang benar-benar mendekatkan kita pada visi smart city sesungguhnya.Tak berhenti di situ, mereka juga memperkenalkan parkir otomatis tanpa kartu. Kamera akan menangkap plat nomor, wajah pengemudi, dan karakteristik mobil—semuanya jadi satu ID digital unik. “Masuk, di-capture, jebret! Pelat nomor itu kami jadikan ID,” ujar Dionisius sambil tertawa.Strategi Bisnis: Kepercayaan Nomor Satu, Harga Nomor DuaBerbeda dengan kompetitor yang bersaing lewat harga, Indofast memilih filosofi bisnis yang humanis. “Harga itu nomor dua. Yang utama itu kepercayaan dan kenyamanan,” tegas Dionisius.Mereka menawarkan solusi tailor-made, menyesuaikan kebutuhan klien, baik dari pemerintah maupun sektor swasta, melalui tahapan riset, brainstorming, hingga pembuatan prototype.Dari Mobile Developer ke AI PioneerIndofast memulai perjalanan dari pengembangan aplikasi mobile sebelum berevolusi ke IoT dan AI. Bahkan, mereka mengklaim pernah membuat chatbot berbahasa Indonesia jauh sebelum Meta AI hadir. Kini, perusahaan itu tengah menyiapkan AI assistant untuk UMKM—lebih cepat, lebih murah, dan lebih mudah diakses.Dengan kombinasi keahlian teknis, tim IT solid, dan filosofi bisnis berbasis kepercayaan, Indofast Digital membuktikan bahwa teknologi tidak selalu soal algoritma dan angka. Kadang, masa depan bisa dimulai dari obrolan ringan dan segelas kopi.