Google dan Facebook Dukung Undang-Undang Pemeriksaan Usia Baru California, Apple Justru Menentang

Wait 5 sec.

Anggota DPR California dari Partai Demokrat, Buffy Wicks (foto; x @AssemblyDems)JAKARTA - Pemerintah California baru saja memberlakukan undang-undang keselamatan daring terbaru yang mewajibkan perusahaan pembuat perangkat seperti Apple dan Google untuk mengumpulkan data usia pengguna dan membagikannya kepada aplikasi demi melindungi anak-anak di internet. Google dan Facebook menyambut baik aturan ini, sementara Apple dan sejumlah perusahaan Hollywood menentangnya.Pada 13 Oktober, Gubernur California, Gavin Newsom, menandatangani Rancangan Undang-Undang AB 1043, yang mengharuskan produsen perangkat seperti Apple dan Google menanyakan usia pengguna saat proses pengaturan awal, kemudian membagikan data usia tersebut dalam bentuk kategori kepada aplikasi. Tujuannya adalah agar anak-anak dapat lebih terlindungi saat menggunakan layanan daring.Sejumlah perusahaan besar seperti Google, Meta, Snap, dan OpenAI mendukung kebijakan ini. Para pendukung mengatakan undang-undang tersebut memberi aplikasi cara yang lebih mudah dan seragam untuk menyesuaikan konten serta pembatasan bagi pengguna muda.Undang-undang California ini dianggap lebih “lunak” dibandingkan aturan serupa di Utah dan Texas yang menimbulkan gugatan hukum. Aturan ini tidak mewajibkan pemeriksaan identitas resmi maupun penegakan hukum yang ketat.Dalam praktiknya, orang tua akan diminta memasukkan usia anak mereka saat menyiapkan perangkat. Perusahaan baru akan dikenai sanksi jika tidak mematuhi aturan tersebut. Aplikasi akan menerima data usia yang telah distandardisasi sehingga dapat menyesuaikan konten dan batasan penggunaan sesuai kelompok umur.Namun, Apple menolak sepenuhnya mendukung aturan ini. Menurut perusahaan tersebut, verifikasi usia di tingkat perangkat dapat menimbulkan risiko terhadap “informasi pribadi sensitif” pengguna, bahkan untuk aplikasi yang sederhana sekalipun.Sementara itu, industri hiburan Hollywood berusaha menggagalkan penerapan undang-undang ini. Perusahaan streaming seperti Netflix, Amazon, dan studio besar lainnya berpendapat bahwa pemeriksaan usia di tingkat perangkat justru akan membingungkan keluarga yang memiliki akun bersama atau beberapa profil antara orang tua dan anak.Asosiasi Film Amerika (Motion Picture Association) mengatakan mereka sudah menyediakan fitur kontrol orang tua dan profil ramah anak. Namun, para legislator menilai langkah itu belum cukup, sehingga rancangan undang-undang tetap disahkan.Anggota DPR California dari Partai Demokrat, Buffy Wicks, yang menyusun RUU tersebut, mengatakan tidak ada dalam undang-undang ini yang melarang orang tua membuat akun khusus anak. Ia juga terbuka untuk meninjau ulang aturan ini tahun depan, tetapi tidak melihat alasan untuk menunda penerapannya.Mulai tahun 2026, semua perangkat yang dijual di California — seperti ponsel, tablet, dan laptop — wajib menanyakan usia pengguna utama saat pengaturan awal. Apple, Google, dan produsen lainnya akan mengelompokkan pengguna dalam empat kategori usia.Dengan begitu, platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok dapat menggunakan data usia tersebut untuk menyesuaikan konten, membatasi iklan, atau menerapkan batas waktu penggunaan bagi pengguna tertentu.Penegakan aturan ini akan dilakukan oleh Kantor Jaksa Agung California, yang berwenang menindak perusahaan yang mengabaikan ketentuan tersebut.Bagi sebagian raksasa teknologi, undang-undang ini dianggap sebagai kompromi yang menguntungkan. Aturan ini memberikan fleksibilitas, menghindari denda berat, dan tidak memaksa adanya pemeriksaan identitas resmi. Selain itu, tanggung jawab utama ditempatkan pada pembuat perangkat, bukan pengembang aplikasi.Pendekatan ini dianggap lebih efisien dan konsisten di seluruh ekosistem teknologi. Bahkan Facebook mendukungnya karena tidak perlu mengembangkan sistem verifikasi usia sendiri.Perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menentang aturan serupa di Texas dan Utah kini mendukung versi California karena pemerintah negara bagian ini sejak awal bekerja sama dengan mereka dan mempertimbangkan masukan industri.Wicks menegaskan bahwa diskusi dengan pihak industri hiburan akan terus berlanjut. Ia mengakui bahwa undang-undang ini belum sempurna, tetapi untuk saat ini, aturan tersebut telah resmi berlaku.