Polling kumparan: 74,54% Pembaca Tak Setuju Usulan Kurikulum Khusus MBG

Wait 5 sec.

Sejumlah siswa menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Pejaten Barat 1 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanSebanyak 74,54 persen atau 1.060 pembaca kumparan tak setuju usulan ada kurikulum khusus makan bergizi gratis (MBG). Angka ini merupakan hasil polling kumparan yang dilakukan pada 1-8 Oktober 2025.Total ada 1.422 pembaca yang menjawab polling ini. Sedangkan, sebanyak 25,46 persen atau 362 pembaca setuju usulan ada kurikulum khusus makan bergizi gratis (MBG).Belakangan ini, ramai kasus keracunan massal makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah daerah. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana memaparkan data keracunan massal MBG sejak pertama program ini bergulir pada Januari lalu. Sebanyak 24 kasus sejak Januari hingga Juli dan 51 kasus sejak Agustus hingga September.Dengan kata lain, kenaikan kasus keracunan MBG meningkat dua kali lipat selama sebulan. Hal ini disampaikan Dadan saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (1/10).Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memberikan keterangan pers penanggulangan KLB pada program prioritas makanan bergizi gratis (MBG) di Kantor Kemenkes, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanMenanggapi adanya kasus keracunan massal MBG, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengusulkan mata pelajaran gizi dan keamanan pangan masuk menjadi mata pelajaran wajib di kurikulum sekolah. Hal ini bertujuan agar anak bisa mengetahui ketika kualitas makan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan sudah tidak bagus.“Kita sejak dulu waktu stunting kan sudah bikin Kurikulum Merdekanya sama Pak Nadiem (Makarim). Beberapa kurikulum-kurikulum kesehatan dibikin bersama-sama dengan Mendikdasmen dulu yang kita masukan ke kurikulum merdeka belajar. Sehingga mendidik anak-anak kita mengenai gizi dan keamanan makanan,” ucapnya saat rapat bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10).Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO“Nah saya udah ngomong sama Menteri Dikdasmen kalau bisa yang mengenai keamanan pangan dan gizi dimasukin bukan hanya Merdeka Belajar, itu kan bisa milih, ini dimasukin sebagai wajib,” tambahnya.Menurutnya, dengan begitu, nantinya fungsi kontrol kasus keracunan MBG bisa menjadi lebih baik lagi.“Supaya nanti anak-anak juga tahu. Gak usah diajarin gurunya. ‘Pak ini sudah gak sehat nih, jadi saya gak makan’ dan melaporkannya. Sehingga fungsi kontrolnya lebih baik lagi,” ucap Budi.Penulis: Muhammad Falah Nafis