7 Fakta Kesepatan Gencatan Senjata Israel dan Hamas, Netanyahu Bakal Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Wait 5 sec.

Pemulangan tahanan Palestina pada kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas (Foto: Dok. WAFA). YOGYAKARTA – Kesepatan genjatan senjata Israel dan Hamas akhirnya diratifikasi oleh kedua pihak yang berkonflik. Pada Jumat, 10 Oktober 2025 bagi, Kabinet Israel menyetujui tahap pertama perdamaian di Jalur Gaza.Merujuk pemberitaan Reuters, Perdana Menteri Israel melalui akun X resminya menyatakan bahwa pihaknya menyetujui kerangka kerja pembebasan semua sandera – baik yang hidup maupun yang meninggal.Kesepakatan genjatan senjata tahap pertama antara Israel dan kelompok Hamas di Palestina meliputi penghentian pertempuran, penarikan sebagian serdadu Israel dari Gaza, serta pembebasan seluruh sandera yang tersisa dengan imbalan ratusan tahanan Palestina. Selain itu, truk-truk yang berisi bantuan makanan dan obat-obatan akan segera diizinkan masuk untuk membantu warga sipil yang terdampak parah oleh serangan serdadu Israel.Fakta-Fakta Kesepatan Gencatan Senjata Israel dan Hamas Kesepakatan gencatan senjara Israel dan Hamas diawali dengan negosiasi pada Senin, 6 Oktober 2025. Dalam negosiasi itu, ada pembahasan proposal perdamaian 20 poin yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trum.Dihimpun dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta kesepakatan genjatan senjata Israel Hamas yang perlu Anda ketahui:Kesepatakan genjatan senjata Israel-Hamas pertama kali dilaporkan media Mesir Informasi soal kesepakatan gencatan senjara Israel dan Hamas dilaporkan pertama kali oleh media Mesir, Al Qahera News, yang memiliki hubungan dengan badan intelijen negara.Menurut pemberitaan media itu, Israel dan Hamas sudah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza, pertukaran sansra-tahanan, dan masuknya bantuan ke Gaza.Pernyataan Donald Trump Presiden AS Donald Trump pada Rabu, 8 Oktober 2025 menyatakan bahwa Israel dan Hamas sudah menyepakati rencana genjatan senjata tahap pertama di jalur Gaza, Palestina.“Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama rencana perdamaian kami,” tulis Trump di akun media sosial miliknya Truth Social.“Ini berarti SEMUA sandera akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukan mereka ke garis yang disepakati sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, bertahan lama, dan abadi,” sambung Trump.Pernyataan Hamas dan Perdana Menteri Israel Selain Trump, Hamas juga mengeluarkan pernyataan soal kesekapatan damai di Jalur Gaza. Menyadur AFP, mereka mendesak AS untuk memaksa Israel mengimplementasikan kesepakatan gencatan senjata.“Telah mencapai kesepakatan yang menetapkan diakhirinya perang di Gaza, penarikan pendudukan, masuknya bantuan kemanusiaan, dan pertukaran tahanan,” kata Hamas.“Tidak membiarkannya mengelak atau menunda-nunda implementasi apa yang telah disepakati,” tegas Hamas, mengingkatkan Trump soal kemungkinan Israel melanggar perjanjian damai.Sementara PM Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa Israel akan memulangkan semua sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.“Dengan pertolongan Tuhan, kami akan memulangkan mereka semua,” bunyi keterangan resmi PM Israel.Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Israel dan Hamas Masih dari AFP, kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas memuat beberapa poin penting, di antaranya:Hamas setuju untuk membebaskan sandera Iseral yang ditawan sejak 7 Oktober 2023. Tawanan tersebut akan ditukar dengan tahanan Palestina.Proses pembebasan tahanan akan terjadi dalam 72 jam. Hamas mengatakan bahwa sandera hidup akan ditukar dengan hampir 2.000 warga Palestina yang ditawan Israel.Israel akan menark pasukannya mundur dari Gaza400 truk yang membawa bantuan kemanusiaan akan masuk ke Jalur Gaza setiap hari, selama lima hari pertama gencatan senjata. Penyaluran bantuan itu akan ditingkatkan pada hari-hari berikutnya.Meski ada kesepakatan damai, sejumlah pakar ragu Israel akan berhenti menyerang Gaza. Selama ini, Netanyahu menyatakan akan terus menggempur Gaza sampai Hamas melucuri senjata.Jumlah Korban Sejak Israel memulai agresi militer di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, lebih dari 67 ribu warga sipil Palestina tewas dan bencana kelaparan akut kian parah di wilayah kantong tersebut.Kesepakatan Genjatan Senjata Israel dan Hamas Diteken Hari Jumat Kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas ditandatangani pada Jumat, 10 Oktober 2025. Hal ini disampaikan Netanyahu di akun X resminya.“Pemerintah baru saja menyepakati kerangka kerja pembebasan semua sandera – baik yang hidup maupun yang sudah meninggal,” kata PM Israel.Pemimpin Hamas di pengasingan, Khalil Al-Hayya menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima jaminan dari AS dan mediator internasional bahwa “perang sudah berakhir”.AS Kirim 200 Tentara Melansir VOI, AS kirim 200 tentara ke Israel untuk membantu kesepakatan damai di Jalur Gaza. Mereka merupakan bagian tim yang terdiri dari negara-negara mitra, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku sektor swasta.Para pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas detail yang tidak diizinkan untuk dirilis, mengatakan US Central Command (US CENTCOM) akan mendirikan "pusat koordinasi sipil-militer" di Israel yang akan membantu memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan serta bantuan logistik dan keamanan ke wilayah yang dilanda perang selama dua tahun.Demikian informasi tentang fakta kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.