Kremlin Peringatkan Barat tentang Eskalasi Dramatis Perang di Ukraina

Wait 5 sec.

Dmitry Peskov. (Sumber: Kremlin)JAKARTA - Kremlin mengatakan pada Hari Minggu, Rusia sangat prihatin dengan kemungkinan Amerika Serikat memasok rudal Tomahawk ke Ukraina, memperingatkan perang telah mencapai momen dramatis dengan eskalasi dari semua pihak.Presiden Volodymyr Zelensky diketahui telah meminta AS untuk menjual Tomahawk ke negara-negara Eropa yang kemudian akan mengirimkannya ke Ukraina.Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Senin pekan lalu, sebelum menyetujui penyediaan rudal Tomahawk, Ia ingin tahu apa yang direncanakan Ukraina dengan rudal tersebut karena tidak ingin meningkatkan eskalasi perang antara Rusia dan Ukraina. Namun, Ia mengatakan telah "membuat keputusan" terkait hal tersebut.Rudal Tomahawk memiliki jangkauan 2.500 km (1.550 mil), yang berarti Ukraina dapat menggunakannya untuk serangan jarak jauh jauh di dalam wilayah Rusia, termasuk Moskow.Beberapa varian Tomahawk yang sudah pensiun dapat membawa hulu ledak nuklir, menurut Layanan Riset Kongres AS."Topik Tomahawk sangat memprihatinkan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada reporter televisi pemerintah Rusia Pavel Zarubin dalam pernyataan yang dipublikasikan pada Hari Minggu, melansir Reuters 12 Oktober."Sekarang benar-benar momen yang sangat dramatis mengingat ketegangan meningkat dari semua pihak."Perang di Ukraina, yang paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, telah memicu konfrontasi terbesar antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962. Para pejabat Rusia mengatakan mereka sekarang berada dalam konflik "panas" dengan Barat.Peskov mengatakan, jika Tomahawk diluncurkan ke Rusia, Moskow harus memperhitungkan bahwa beberapa versi rudal tersebut dapat membawa hulu ledak nuklir."Bayangkan saja: sebuah rudal jarak jauh diluncurkan dan sedang terbang dan kita tahu bahwa itu bisa saja nuklir. Apa yang seharusnya dipikirkan Federasi Rusia? Bagaimana seharusnya Rusia bereaksi? Para pakar militer di luar negeri harus memahami hal ini," terang Peskov memperingatkan.Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan awal bulan ini, mustahil menggunakan Tomahawk tanpa partisipasi langsung personel militer AS, sehingga pasokan rudal semacam itu ke Ukraina akan memicu "tahap eskalasi baru yang kualitatif".Financial Times melaporkan pada Hari Minggu, Washington telah membantu Kyiv melancarkan serangan jarak jauh terhadap fasilitas energi Rusia selama berbulan-bulan.Intelijen AS dilaporkan membantu Kyiv membentuk perencanaan rute, ketinggian, waktu dan keputusan misi, yang memungkinkan drone serang jarak jauh satu arah Ukraina untuk menghindari pertahanan udara Rusia.