Mensesneg soal Beras Turun Mutu: Banyak Gudang Butuh Perbaikan

Wait 5 sec.

Mensesneg Prasetyo Hadi usai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Minggu (28/9/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparanMenteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi buka suara soal adanya penurunan mutu beras. Dalam hal ini Prasetyo menyoroti kondisi tempat penyimpanan komoditas pangan yang dikantongi pemerintah.Dia melihat saat ini banyak gudang penyimpanan beras di Indonesia yang memerlukan perbaikan.“Perlu kita sadari gudang gudang kita dalam kondisi perlu perbaikan, termasuk penambahan pembangunan gudang baru di 100 tempat,” tutur Prasetyo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (12/10).Gudang-gudang baru itu dipersiapkan sebab saat ini Indonesia akan memasuki masa produksi beras sedang meningkat, terutama menjelang masa panen akhir tahun. Dengan demikian diperlukan tempat penyimpanan yang memadai agar kualitas beras tetap terjaga.Selain itu, menurut dia pemerintah juga melibatkan TNI/Polri untuk membantu membangun gudang inovatif dan berkoordinasi dengan Kemendagri agar program ini sampai ke tingkat daerah.“Kita galakkan kembali seperti dulu punya lumbung pangan di setiap desa masing-masing, sehingga kita betul-betul mandiri pangan,” imbuhnya.Prasetyo mengatakan, perkara ini sudah menjadi bagian dari fokus kinerja Kementerian Pertanian dan Perum Bulog, utamanya soal manajemen penyimpanan.Sebelumnya Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap terdapat sekitar 29.990 ton beras yang kini tergolong telah turun mutu.Jumlah tersebut terdiri dari 3.000 ton beras dalam negeri dan 26.890 ton beras luar negeri. Sementara, sebanyak 1,45 juta ton atau setara 37,95 persen dari total stok tersebut memiliki usia simpan di atas 6 bulan.Direktur Kewaspadaan Pangan Bapanas Nita Yulianis memastikan bahwa pemerintah akan melakukan proses ulang guna memperbaiki mutu beras ketika akan disalurkan ke masyarakat.“Beras yang mengalami turun mutu akan dilakukan reprocessing dalam rangka memperbaiki mutu beras tersebut ketika akan disalurkan,” kata Nita saat Rapat Pengendalian Inflasi Daerah di Jakarta, Senin (6/10).