Ilustrasi bahaya tsunami (ANTARA)JAKARTA - Gempa bumi tektonik dengan magnitudo (M) 4,6 mengguncang wilayah Timur Laut Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sulteng), pada Senin 13 Oktober pukul 05.08 WIB.Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episentrum gempa terletak di darat pada koordinat 4,77 derajat lintang selatan dan 122,59 derajat bujur timur, sekitar 16 kilometer timur laut Muna Barat, dengan kedalaman 5 kilometer.Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin, menjelaskan gempa tersebut termasuk kategori dangkal dan dipicu aktivitas sesar aktif di wilayah Timur Laut Muna Barat.“Gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” kata Rudin dalam keterangan resmi, Senin pagi.Berdasarkan hasil pemetaan guncangan (shakemap) dan laporan masyarakat, gempa dirasakan di Muna Barat dan Muna dengan intensitas III–IV MMI, atau dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah dan menyebabkan benda ringan bergetar. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami dan hingga pukul 05.35 WIB belum terdeteksi adanya aktivitas gempa susulan. Masyarakat diimbau tetap tenang, tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta memastikan kondisi bangunan tempat tinggal aman sebelum kembali ke dalam rumah.Informasi resmi terkait gempa bumi hanya dapat diakses melalui kanal resmi BMKG, termasuk situs www.bmkg.go.id, aplikasi InfoBMKG, serta media sosial terverifikasi @infoBMKG.