Ibu Hamil dengan Plasenta Previa, Apakah Masih Bisa Melahirkan Pervaginam?

Wait 5 sec.

Ilustrasi suami mendampingi istri melahirkan. Foto: ShutterstockPlasenta atau dikenal dengan istilah ari-ari merupakan organ penting selama kehamilan. Melalui plasenta, nutrisi yang dikonsumsi ibu hamil sehari-hari akan ditransfer ke bayi di dalam kandungan.Menjelang kelahiran bayi, plasenta biasanya akan berada di posisi atas rahim dan jauh dari serviks. Namun, beberapa ibu hamil justru mengalami plasentanya berada di bawah rahim dan menghalangi jalan lahir bayi yang disebut dengan plasenta previa. Kondisi ini akan menyulitkan bayi untuk keluar melalui serviks ibu. Lantas, apakah ibu hamil dengan kondisi ini masih bisa melahirkan pervaginam? Apakah Ibu Hamil dengan Plasenta Previa Bisa Melahirkan Pervaginam? Ilustrasi plasenta previa pada ibu hamil. Foto: Shutter StockJawabannya bisa iya dan bisa saja tidak, Moms. Dikutip dari Healthline, dokter kandungan Fernando Mariz, MD, menjelaskan, ada dua kondisi yang bisa sebabkan ibu hamil dengan plasenta previa harus melahirkan melalui operasi caesar yaitu, plasenta previa parsialis dan plasenta previa totalis.Plasenta previa parsialis artinya plasenta yang melekat rendah di dekat leher rahim dan menutupi sebagian jalan lahir. Sementara plasenta previa totalis, yaitu plasenta yang melekat rendah di dekat leher rahim dan menutupi keseluruhan jalan lahir. Oleh karena itu, operasi caesar dibutuhkan sebab bayi tidak dapat melewati serviks jika terhalang oleh plasenta.Jika ibu hamil mengalami kondisi ini, umumnya dokter akan menyarankan melakukan operasi caesar terjadwal, Moms. Masih mengutip Healthline, jadwal operasi caesar ini bisa saja lebih awal dari perkiraan lahir, sehingga, bayi mungkin akan diberikan suntikan kortikosteroid untuk mempercepat pertumbuhan paru-paru bayi.Jenis plasenta previa. Foto: http://belc.bu.edu.egMeski begitu, ada juga kondisi di mana ibu hamil dengan plasenta previa masih bisa melahirkan pervaginam. Namun, dokter perlu benar-benar memastikan bahwa posisi plasenta jauh dari jalan lahir atau tidak menutupi serviks. Apalagi, jika plasenta previa terdeteksi di awal kehamilan, yang artinya plasenta masih bisa bergerak ke atas rahim seiring berkembangnya kehamilan.Mengutip Mama Natural, dokter mungkin juga masih merekomendasikan persalinan pervaginam jika jarak plasenta sejauh 2 sentimeter dari serviks ibu. Sebuah studi juga menemukan bahwa setidaknya 60 persen kasus plasenta previa bisa berhasil melahirkan secara pervaginam, Moms.Jadi, kembali lagi, semua itu tergantung pada tingkat keparahan kondisi plasenta yang dialami oleh ibu hamil.