PSS Sleman mengalahkan Kendal Tornado FC 3-1 di pertandingan Championshiop. Laga itu sendiri kembali dihadiri penonton. (VOI/Gonang Susatyo)JAKARTA - PSS Sleman meraih kemenangan pertama di laga kandang yang dihadiri penonton. Dalam duel Championship 2025/2026 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu, 12 Oktober 2025, PSS menang 3-1 atas Kendal Tornado FC. PSS mengawali kompetisi kasta kedua dengan hasil memuaskan. Tim yang musim lalu masih bermain di Liga 1 melakukan start gemilang dengan memenangi semua pertandingan. Tidak hanya di kandang sendiri, PSS juga meraih poin maksimal saat menyambangi markas Persiku Kudus dan Persipal Palu. Usai menang di Palu, PSS melakoni laga kandang pertama dengan penonton. Pada dua laga home sebelumnya melawan Persiba Balikpapan, tim asuhan Ansyari Lubis menang 2-1 dan kemudian menaklukkan Deltras FC 1-0. Saat itu, PSS bermain tanpa penonton karena sanksi dari Komisi Disiplin PSSI. Kini saat PSS lepas dari sanksi dan melakoni laga pertama di kandang sendiri dengan kehadiran penonton, mereka tetap tampil maksimal. Tidak kurang 9.000 penonton yang hadir karena kuota tiket memang dibatasi, PSS sukses menggulung Tornado FC. Kemenangan itu menjadikan PSS kian ketat membayangi Barito Putera yang bertengger di puncak klasemen Grup 2. Baik Barito Putera maupun PSS sama-sama memiliki poin 15. Namun tim Super Elang Jawa masih kalah selisih gol sehingga menduduki peringkat dua. Sementara, Tornado FC yang menelan kekalahan kedua tertahan di peringkat empat dengan poin tujuh. Sama dengan Persipura Jayapura, namun mereka masih unggul selisih gol. Pertandingan itu sendiri berjalan imbang pada menit-menit pertama. Hanya PSS sedikit unggul dalam penguasaan bola sehingga beberapa kali mampu mengancam pertahanan tim tamu. Setelah berkali-kali gagal, serangan PSS akhirnya membuahkan gol setelah Frederic Injai membobol gawang Tornado FC di menit 14. Gol berawal dari aksi pemain sayap Riko Simanjuntak yang melakukan penetrasi pada sisi kanan pertahanan lawan. Selanjutnya, dia melepaskan umpan silang yang dikonversi dengan baik oleh Injai. Unggul 1-0, PSS kian agresif menekan pertahanan Tornado FC. Bahkan tuan rumah berpeluang mendapat hadiah penalti saat pemain lawan menyentuh bola di kotak terlarang. Namun setelah wasit meninjau insiden itu ternyata tidak termasuk pelanggaran sehingga PSS gagal mendapat penalti. Saat pertandingan kembali bergulir, Tornado FC sesungguhnya sempat menguasai permainan. Hanya serangan mereka selalu menemui kegagalan dan skor 1-0 untuk PSS bertahan hingga babak pertama usai. Di babak kedua, PSS tak mengubah permainan. Mereka tetap menekan lawan. Hasilnya, PSS mendapat hadiah penalti di menit 53. Kali ini eksekusi penalti dituntaskan dengan baik oleh Gustavo Tocantins. Tertinggal 2-0, Tornado FC akhirnya bangkit dan memberi tekanan. Upaya mereka pun membuahkan hasil saat Dimas Sukarno Putra membobol gawang PSS di menit 78. Namun PSS sudah tak terbendung. Tuan rumah akhirnya memperbesar keunggulan setelah Dion Wibowo mencetak gol di menit 84. Skor berubah menjadi 3-1 untuk PSS dan bertahan hingga laga usai. Menanggapi kemenangan di hadapan suporter, Ansyari mengaku puas. Pasalnya tim bermain sangat bagus dan menjalankan instruksi dengan baik. “Saya memberi apresiasi kepada pemain yang bekerja keras memenangkan pertandingan. Ini pertandingan yang tidak mudah karena Tornado FC merupakan tim yang bagus dan militan,” kata Ansyari. “Namun tim bermain dengan sangat baik. Mereka menjalankan instruksi secara maksimal. Sat mereka diminta untuk bermain kolektif, mereka melakukannya dengan baik. Poin ini yang penting,” ucapnya.Sementara, pelatih Tornado FC Stefan Keltjes menuturkan pertandingan berjalan imbang. Namun mereka akhirnya kecolongan gol. Meski mampu memperkecil ketinggalan, tetapi Tornado FC harus mengakui keunggulan PSS. “Pertandingan sesungguhnya imbang. Tetapi kami kemudian kecolongan gol. Harus diakui PSS lebih baik dibandingkan kami. Mereka punya pengalaman dan percaya diri,” kata Stefan.