Singapura Borong Empat Pesawat Patroli dan Intai Maritim Boeing P-8A Poseidon

Wait 5 sec.

Pesawat patroli dan intai maritim P-8A Poseidon. (Wikimedia Commons/U.S. Navy/Mass Communication Specialist 2nd Class Rashaan Jeffery)JAKARTA - Kementerian Pertahanan Singapura bulan lalu mengumumkan rencana akuisisi empat pesawat intai dan patroli maritim Boeing P-8A Poseidon.Pesanan ini merupakan tahap pertama dari penyegaran kemampuan keamanan maritim Angkatan Bersenjata Singapura, guna menggantikan pesawat Fokker 50 yang sudah ada, yang telah beroperasi sejak tahun 1993, menurut pernyataan tersebut, dikutip dari Reuters 12 Oktober.Nilai kesepakatan tersebut tidak diungkapkan, namun Boeing mengonfirmasi Singapura telah memilih P-8A untuk pasukannya.Pengumuman rencana pembelian pesawat ini disampaikan setelah pertemuan antara Menteri Pertahanan Singapura Chan Chun Sing dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth di Pentagon pada 10 September, seperti melansir Asian Military Review.Sebelumnya, Singapura pada Bulan Maret mengumumkan mereka tengah mempertimbangkan P-8A, bersama dengan Airbus C-295, sebagai pesawat patroli maritim berikutnya, dikutip dari Breaking Defense.Diketahui, Singapura telah memulai rekapitalisasi besar-besaran kemampuan maritimnya, termasuk rencana penambahan kapal perang multiperan dan kapal patroli lepas pantai, peningkatan fregat kelas Formidable, penambahan dua kapal selam, serta integrasi berbagai kapal permukaan nirawak.P-8A dilengkapi dengan fitur sensor canggih, pilihan senjata yang lebih luas dan daya tahan yang lebih baik. Pesawat ini juga memiliki kemampuan perang anti-kapal selam (ASW), serta memungkinkan pelaksanaan tugas intelijen, pengawasan dan pengintaian.P-8A juga dapat transit lebih cepat ke area operasional dan tetap berada di stasiun untuk waktu yang lebih lama setelah tiba di sana. Selain itu, kinerjanya di ketinggian yang lebih tinggi memungkinkan jangkauan sensor yang lebih baik, yang diuntungkan oleh peningkatan garis pandang untuk pengawasan maritim yang lebih luas.