The Clash of Khatulistiwa Champions: Malam Puncak Audisi Duta GenRe Kota Pontianak 2025. Foto: Dok. Hi!PontianakHi!Pontianak - Malam puncak The Clash of Khatulistiwa Champions yang menjadi ajang audisi Duta GenRe (Generasi Berencana) Kota Pontianak 2025 berlangsung meriah di Aula Rumah Dinas Wali Kota pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian panjang seleksi Duta GenRe yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Forum GenRe Kota Pontianak.Program Duta GenRe merupakan wadah bagi remaja dan pemuda untuk menjadi agen perubahan, teladan, sekaligus penyebar nilai-nilai positif mengenai perencanaan kehidupan berkeluarga. Tujuannya adalah mencetak generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya, serta menjauhi risiko Triad KRR: pernikahan dini, penyalahgunaan Napza, dan seks bebas.Pada ajang tahun ini, sebanyak 10 finalis bersaing untuk menunjukkan kemampuan, gagasan, dan kepekaan sosial mereka. Setelah melalui proses seleksi ketat, dewan juri akhirnya menobatkan juaranya dengan rincian sebagai berikut:Juara 1 Putra: M. Dimas SaputraJuara 1 Putri: Miftahfathiyah AzraJuara 2 Putra: SanidiJuara 2 Putri: Salsabila Nur AzkiyaJuara 3 Putra: M. Farel FarizkiJuara 3 Putri: Aftidar Amanda Sari LubisHarapan 1 Putra: Khalid FahadHarapan 1 Putri: Yuna Adi PutriHarapan 2 Putra: Uray RaffazhaHarapan 2 Putri: Lyandly ReminovSetiap pemenang akan memiliki peran strategis di wilayahnya masing-masing dalam mensosialisasikan program GenRe sekaligus mengedukasi remaja tentang pentingnya perencanaan masa depan.Sesi foto bersama usai acara The Clash of Khatulistiwa Champions di Aula Rumah Dinas Wali Kota pada Sabtu malam, 11 Oktober 2025. Foto: Dok. Hi!PontianakDalam wawancara usai penobatan, M. Dimas Saputra mengungkapkan program utama yang akan ia jalankan.“Jika dilihat dari lingkungan sekolah saya yang dekat dengan isu penyalahgunaan Napza, saya ingin menggerakkan program Bersahaja—Bersama Sahabat Remaja. Lewat kolaborasi ini, saya ingin menekankan pentingnya menjauhi Napza dan menciptakan lingkungan remaja yang sehat,” kata Dimas.Sementara itu, Miftahfathiyah Azra mengangkat isu kesehatan mental sebagai fokus utamanya.“Melihat banyaknya teman-teman di Kecamatan Pontianak Utara yang butuh ruang untuk bercerita, saya ingin menginisiasi program menulis keluh kesah di media kertas karton. Ini menjadi wadah sederhana untuk menyalurkan perasaan dan menumbuhkan empati antar remaja,” jelasnya.Keduanya pun menyampaikan pesan untuk remaja yang belum mengenal program GenRe.“Tunggu kami di sekolah dan komunitas kalian. Kami akan datang untuk mensosialisasikan program ini agar semakin banyak remaja mengenal dan memahami pentingnya Generasi Berencana,” tutur Dimas dan Miftah bersama.Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang hadir sebagai Ayah GenRe, turut memberikan apresiasi dan harapan besar bagi para finalis.“Saya berharap Duta GenRe bisa membawa kebaikan dan memberikan dampak positif bagi remaja Kota Pontianak, terutama dalam menghadapi tantangan kehidupan modern. Dukungan dari BKKBN dan dinas terkait sangat dibutuhkan agar pembinaan berjalan berkelanjutan,” ungkap Edi.Kegiatan The Clash of Khatulistiwa Champions ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momentum lahirnya remaja inspiratif yang siap menjadi role model dan jembatan komunikasi antara generasi muda dengan masyarakat luas.Dengan semangat kolaborasi, para Duta GenRe 2025 diharapkan mampu menjadi pelopor perubahan menuju generasi yang berencana, berdaya, dan berkarakter untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.Penulis: Uray Ega