Ilustrasi bencana banjir bandang di Sumatra (dok BNPB)JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek) Fauzan mengatakan pemerintah memberi sejumlah kemudahan bagi mahasiswa korban banjir di Aceh Sumatera, di antaranya bantuan biaya hidup sebesar Rp 1,25 juta per bulan.Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi X DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 8 Desember.Dia mengatakan pemerintah menyediakan total anggaran yang disediakan Rp 59,38 miliar bagi 15.833 mahasiswa. Nantinya, mahasiswa tersebut bakal mendapat bantuan selama 3 bulan.Selain bantuan, Fauzan menambahkan pihaknya juga sepakat untuk meniadakan kebijakan drop out terhadap mahasiswa yang menjadi korban bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat."Kami sepakat tidak ada anak-anak yang DO karena mereka tidak bisa membayar," katanya.Saat disinggung terkait kemungkinan memberi kompensasi akademik, Fauzan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan masing-masing perguruan tinggi.Dia lantas menyinggung sejumlah universitas yang memberi kompensasi terhadap mahasiswa korban banjir Sumatera. Menurutnya, langkah tersebut patut dicontoh perguruan tinggi lain."Jadi bencana-bencana seperti ini di Indonesia kan sering, dan kemudian respons dari berbagai perguruan tinggi itu bermacam-macam, tentu saja semangatnya adalah memberikan kemudahan atau keringanan bagi mahasiswa yang terdampak," kata dia."Saya kira itu hanya sebagai salah satu contoh, umpamanya seperti UPI, kemudian Unesa, dan ini kita berharap itu juga akan menjadi tradisi positif bagi perguruan tinggi-perguruan tinggi yang ada di Indonesia," imbuhnya.