Motor Listrik ALVA Cervo. Foto: Alvian Yoga Yulianto/kumparanPenggunaan kendaraan listrik di Indonesia kini semakin masif, salah satunya motor. Banyak pengguna yang belum tahu cara merawat baterai motor setrum agar tetap awet karena masih terbiasa dengan motor bensin.VP of Engineering ALVA, Cahya Agusta Harianto, menyampaikan bahwa ada beberapa langkah yang harus dilakukan konsumen agar baterai motor listrik bisa tahan lama. Salah satu yang umumnya ditekankan oleh pabrikan adalah selalu mengisi daya dengan adaptor resmi."Kami selalu mendorong konsumen agar selalu pakai charger resmi. Pabrikan sudah merancang adaptor yang disesuaikan dengan kemampuan pengecasan dan kapasitas baterai. Jadi, tidak sembarangan. Adaptor tidak resmi biasanya banyak efek sampingnya," buka Cahya saat dijumpai di Sudirman, Jakarta Pusat.Berikutnya, ia menyarankan konsumen supaya mempertahankan kapasitas baterai pada angka 20-80 persen saja. Dijelaskannya, baterai baru dicas sampai 100 persen bila ingin melakukan perjalanan jauh.VP of Engineering ALVA, Cahya Agusta Harianto. Foto: Alvian Yoga Yulianto/kumparanSemantara itu, konsumen yang akan berpergian dalam waktu lama perlu memeriksa kapasitas baterai. Cahya bilang, konsumen setidaknya harus menyisakan baterai sekitar 60 persen sebelum ditinggal melancong."Sebenarnya motor yang mati konsumsi terbesarnya adalah connected karena Internet of Things (IOT) berusaha terus mengirim sinyal. Dalam posisi mati, baterai kurang lebih turun 3 persen per hari. Kalau sisa baterai 60 persen, maka bisa bertahan 20 hari, disesuaikan saja dengan durasi berpergian," jelasnya.Adapun, ia membagikan cara lain guna menjaga baterai saat motor tidak digunakan dalam waktu lama. Ia mengatakan, motor setrum memiliki mode tidur nyenyak yang membuat semua sistem berhenti memakai daya sehingga baterai tidak berkurang."Ada satu tips yang gampang, yakni tutup baterainya dibuka. Hal ini membuat motor masuk ke mode deep sleep. Jadi, semua sistem kelistrikan seperti baterai dan IOT semuanya akan mati, sudah tidak ada konsumsi sama sekali," terangnya.Demonstrasi pengisian daya motor listrik ALVA melalui aplikasi My ALVA. Foto: Alvian Yoga Yulianto/kumparanCahya menambahkan, meski sekarang banyak stasiun fast charging yang bisa dipakai secara gratis, konsumen sebaiknya hanya menggunakan bila benar-benar diperlukan. Baterai yang sering diisi daya dengan laju tinggi bisa menyebabkan stres.Selain itu, konsumen perlu menghindari suhu ekstrem. Motor sebaiknya diparkir di tempat yang teduh agar tidak terkena panas langsung. Hal ini membantu menjaga suhu baterai tetap stabil sehingga proses pengisian lebih efisien.Di sisi lain, ia mengingatkan agar pengendara tidak sering ngebut di jalan yang tidak rata karena bisa membuat guncangan lebih keras dan berdampak pada baterai. Ia juga menyarankan untuk menghindari jalan berlubang atau polisi tidur."Jangan suka ngebut di jalanan yang enggak bagus. Kalau ada jalanan berlubang atau polisi tidur ya jangan di gas. Gunakan motor sewajarnya saja. Pabrikan sudah mendesain dan menguji baterai agar tahan guncangan, tapi tentunya dalam pemakaian normal," tuntas Cahya.