Pemimpin RI, Pakistan Sepakat Tingkatkan Kemitraan ke CEPA

Wait 5 sec.

"Para pemimpin sepakat mengadakan pertemuan Komite Negosiasi Gabungan (JNC) sesegera mungkin untuk meningkatkan IP-PTA yang ada menjadi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) pada 2027," menurut pernyataan bersama kedua pemimpin di kediaman resmi PM Pakistan (PM House), Islamabad, Pakistan, Selasa (9/12 waktu setempat).Pernyataan Bersama tersebut disampaikan dalam kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Pakistan dari 8-9 Desember 2025 dalam rangka merayakan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara tahun ini.Dalam pernyataan bersama yang dirilis Kemlu tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif sepakat meningkatkan kemitraan menjadi CEPA melalui konsesi yang lebih dalam, penghapusan hambatan non-tarif, serta memperkuat kerja sama guna memenuhi potensi sesungguhnya dari perjanjian bilateral.Mereka juga mengakui pentingnya komoditas perdagangan tradisional, termasuk barang pertanian dan industri, minyak sawit, peralatan bedah, dan produk farmasi untuk perdagangan bilateral, serta mengeksplorasi peluang peningkatan kerja sama di sektor jasa, teknologi informasi, keamanan siber, dan fintech.Dalam pernyataan itu, kedua pemimpin juga menyoroti pentingnya kerja sama di industri makanan halal dan keuangan Islam, dan menekankan pentingnya memperkuat investasi bersama untuk mendiversifikasi dan memperluas kerja sama ekonomi.Mereka sepakat menjajaki promosi kerja sama investasi di berbagai sektor termasuk dan tidak terbatas pada pertanian, teknologi informasi, pertambangan dan mineral, pariwisata, infrastruktur, infrastruktur digital, konektivitas dan energi, termasuk melalui keterlibatan antara Dewan Fasilitasi Investasi Khusus Pakistan (SIFC) dan Badan Pengelola Investasi RI, Danantara.Menyadari pentingnya memperkuat kerja sama pertahanan, kedua belah pihak sepakat untuk memperdalam kolaborasi melalui peningkatan interaksi militer tingkat tinggi, melembagakan kerja sama industri pertahanan, program pelatihan khusus, dan pertukaran antarlembaga pelatihan militer, sesuai hukum dan peraturan masing-masing.Indonesia mengapresiasi kerja sama pendidikan dan pelatihan pertahanan yang berkelanjutan antara kedua negara. Dan kedua pemimpin sepakat untuk menjajaki potensi kolaborasi lebih lanjut di bidang industri pertahanan, serta pelatihan terkait maritim dan penerbangan.Lebih lanjut, kedua belah pihak juga menegaskan kembali komitmen untuk bekerja sama guna mengatasi tantangan keamanan transnasional, termasuk melalui kerja sama yang konstruktif dalam mencegah dan melawan terorisme dan ekstremisme kekerasan.Mereka juga sepakat mencegah dan melawan perdagangan gelap obat-obatan narkotika, zat psikotropika, zat psikoaktif baru, dan prekursornya, yang konsisten dengan hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB.[IT/r]