Ketua PCNU Magetan Dipukul Kades di Madiun Usai Ceramah, Berujung Minta Maaf

Wait 5 sec.

Ilustrasi pemukulan. Foto: ShutterstockKetua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Magetan, KH Susanto, menjadi korban pemukulan oleh Kepala Desa Kebonagung, Kabupaten Madiun, bernama Anton Sudjarwo. Hal ini diduga karena tersinggung isi ceramah yang disampaikan oleh Susanto.Peristiwa tersebut dilaporkan oleh LBH PCNU Magetan selaku pemegang kuasa ke Polres Madiun pada Minggu (7/12)."Betul, kami mengkonfirmasi bahwa pada tanggal 7 Desember 2025 ada pelapor selaku LBH PCNU Magetan, yang melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan dengan korban KH Susanto dan terlapor berinisial AS sekaligus kepala desa," kata Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Agus Andi saat dikonfirmasi, Selasa (9/12).Agus mengatakan, peristiwa itu bermula saat Susanto mengisi ceramah di acara Pengajian Selapanan Anak Cabang Muslimat NU Balerejo, Desa Kebonagung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, pada Minggu (30/11) sekitar pukul 08.00 WIB.Usai acara, Anton menghampiri Susanto dan tiba-tiba memukul korban dengan tangan kosong."Setelah kegiatan selesai, ketika hendak pulang, AS merangkul korban. Pada momen itu, bagian tubuh terlapor (tangan) mengenai bibir korban sehingga menimbulkan luka," ucapnya.Namun, Agus belum menerangkan secara pasti isi ceramah seperti apa yang membuat Anton tersinggung dan menyerang Susanto."Saat melakukan ceramah tersebut diduga ada materi yang menyinggung Kepala Desa Kebonagung," ucapnya.Polisi SelidikiKini, Satreskrim Polres Madiun menyelidiki lebih lanjut atas laporan tersebut."Langkah dari kepolisian setelah menerima laporan ini tentu melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Dalam minggu ini kami sudah mengagendakan pemeriksaan terhadap pelapor, korban, terlapor, serta pihak rumah sakit yang sempat merawat korban, yaitu RS Efram Maospati," kata Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Agus Andi.LBH Ansor Sayangkan InsidenSementara itu, Koordinator LBH Ansor Wilayah Mataraman, Zainal Faizin, menyayangkan dugaan pemukulan yang dilakukan oleh Kades Kebonagung tersebut."Beliau (Susanto), seorang tokoh sekaligus kiai yang sudah biasa mengisi pengajian, baik itu di wilayah Magetan ataupun di Madiun. Kejadian itu setelah pengajian," kata Zainal.Ia menyampaikan, peristiwa pemukulan tersebut terjadi usai Anton berjabat tangan dengan Susanto."Selepas pengajian beliau pamit pulang, jabat tangan. Tidak mungkin langsung pergi begitu saja. Begitu mau bersalaman sama kepala desa, tiba-tiba dipukul bagian leher belakang sama bibir bagian kanan bawah," ujarnya.Menurut Zainal, ketika pengajian berlangsung, Susanto membawakan materi ceramah yang dirasa tidak menyinggung pihak mana pun.Sehingga, ia belum mengetahui persis motif Anton menyerang Susanto dengan tiba-tiba."Isi ceramah tidak ada yang menonjol. Ya bahas soal Lazisnu dihidupkan. Lazisnu itu lembaga amal zakat infak sedekah NU, yang hasilnya demi menopang kegiatan-kegiatan. NU," katanya.Kades Anton Minta MaafTerpisah, Kades Kebonagung, Anton Sudjarwo telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas insiden pemukulan ini. Namun, dia tak menyebutkan motif melakukan pemukulan tersebut. Berikut isi pernyataannya:1. Bahwa saya membenarkan adanya peristiwa pemukulan yang saya lakukan kepada KH Susanto selaku Ketua PCNU Magetan.2. Bahwa saya mengakui dengan sebenar-benarnya apabila peristiwa tersebut murni kesalahan dari pribadi saya dan merupakan tindakan yang tidak terpuji.3. Bahwa tindakan saya melakukan pemukulan terhadap KH Susanto selaku Ketua PCNU Magetan, saya menyesali perbuatan tersebut dan siap menerima pemidanaan dari lembaga yang berwenang.4. Bahwa dengan saya ini menyatakan diri berjanji kepada diri saya sendiri untuk bermuhasabah memohon ampun kepada Allah SWT dan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut di kemudian hari kepada siapa pun.5. Bahwa dengan ini saya menyatakan diri akan memperbaiki perilaku saya sebagai seorang figur untuk lebih berhati-hati, ikut serta menjaga ketertiban masyarakat, hormat dan taqdim kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan berperilaku tanpa melihat suku, ras, agama, dan budaya.6. Bahwa dengan ini saya menyatakan diri dengan sebenar-benarnya atas kesalahan saya, yaitu melakukan pemukulan terhadap KH Susanto selaku Ketua PCNU Magetan dan dengan kerendahan diri saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut dan hal-hal yang timbul dari tindakan saya seperti keributan dan kegaduhan sehingga berpotensi memicu konflik yang berkepanjangan.7. Bahwa bilamana di kemudian hari saya kembali melakukan tindakan sebagaimana yang dialami oleh KH Susanto selaku Ketua PCNU Magetan, maka saya bersedia untuk diproses secara hukum.