Kelompok Militan Hamas Siap "Menyimpan Senjata untuk Kemerdekaan Palestina

Wait 5 sec.

Kelompok militan Hamas. (Hassan Alzaanin/TASS)JAKARTA - Kelompok militan Palestina siap untuk "menyimpan" senjatanya guna menghindari eskalasi lebih lanjut dan mengarah pada pembentukan Negara Palestina.Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kelompoknya siap membahas "pembekuan atau penyimpanan" persenjataannya sebagai bagian dari gencatan senjata dengan Israel, menawarkan kemungkinan formula untuk menyelesaikan salah satu isu paling pelik dalam perjanjian yang ditengahi Amerika Serikat, Mesir, Qatar dan Turki.Bassem Naim, anggota biro politik pengambil keputusan Hamas, berbicara saat kedua belah pihak bersiap memasuki fase kedua perjanjian yang lebih rumit."Kami terbuka untuk pendekatan komprehensif guna menghindari eskalasi lebih lanjut atau untuk menghindari bentrokan atau ledakan lebih lanjut," kata Naim kepada The Associated Press di ibu kota Qatar, Doha, tempat sebagian besar pimpinan kelompok itu berada, dilansir dari The Times of Israel (8/12).Lebih jauh Naim mengatakan, Hamas mempertahankan "hak untuk melawan" tetapi mengatakan kelompok itu siap untuk meletakkan senjatanya sebagai bagian dari proses yang bertujuan untuk mengarah pada pembentukan negara Palestina.Naim hanya memberikan sedikit detail tentang bagaimana hal ini dapat berjalan, tetapi menyarankan gencatan senjata jangka panjang selama lima atau 10 tahun agar diskusi dapat dilakukan."Waktu ini harus digunakan secara serius dan komprehensif," ujarnya, seraya menambahkan Hamas "sangat terbuka" tentang apa yang harus dilakukan dengan senjatanya."Kita dapat membahas pembekuan, penyimpanan, atau penghentian penggunaan senjata, dengan jaminan Palestina, untuk tidak menggunakannya sama sekali selama masa gencatan senjata atau gencatan senjata ini," ujarnya.Tidak jelas apakah tawaran tersebut akan memenuhi tuntutan Israel untuk pelucutan senjata sepenuhnya.Sebelumnya, kepala negosiator Hamas sekaligus pemimpin kelompok itu di Gaza Khalil Al-Hayya pada Hari Sabtu mengatakan, kelompoknya siap menyerahkan persenjataannya di Jalur Gaza kepada otoritas Palestina yang memerintah wilayah tersebut dengan syarat pendudukan tentara Israel berakhir."Senjata kami terkait dengan keberadaan pendudukan dan agresi," kata kepala negosiator Hamas sekaligus pemimpin Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya, dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan: "Jika pendudukan berakhir, persenjataan ini akan berada di bawah otoritas negara," seperti melansir Arab News dari AFP.Ketika ditanya oleh AFP, Hayya mengatakan yang ia maksud adalah negara Palestina yang berdaulat dan merdeka."Kami menerima pengerahan pasukan PBB sebagai pasukan pemisah, yang bertugas memantau perbatasan dan memastikan kepatuhan terhadap gencatan senjata di Gaza," jelas Hayya, menandakan penolakan kelompoknya terhadap pengerahan pasukan internasional di Jalur Gaza yang misinya adalah melucuti senjata.