Android akan mendeteksi jika pengguna sedang berada di transportasi umum (foto: dok. pexels)JAKARTA - Google tampaknya tengah menyiapkan sebuah fitur baru di Android yang akan membuat perjalanan dengan transportasi umum menjadi lebih nyaman. Fitur tersebut memungkinkan ponsel mendeteksi ketika penggunanya sedang berada di bus atau kereta, lalu secara otomatis menyesuaikan pengaturan perangkat tanpa campur tangan manual.Bagi miliaran orang yang bergantung pada transportasi publik setiap hari, perubahan kecil ini bisa menjadi peningkatan kenyamanan yang signifikan.Selama ini, pengguna yang naik angkutan umum biasanya melakukan beberapa hal secara spontan begitu mereka melangkah masuk ke dalam gerbong atau bus yang penuh sesak. Banyak yang langsung menurunkan volume agar konten video atau Reels tidak mengganggu orang lain, menyalakan mode Do Not Disturb untuk mencegah suara panggilan dan notifikasi, atau mengubah beberapa pengaturan lain agar perjalanan berlangsung tenang.Rutinitas kecil ini dilakukan hampir setiap hari dan selama bertahun-tahun, namun Android tampaknya berupaya mengubahnya menjadi proses otomatis.Sebetulnya, ponsel Android telah mampu mengenali aktivitas seperti mengemudi, berkat perpaduan antara sensor gerak dan koneksi Bluetooth. Driving Mode yang sudah ada dapat menonaktifkan panggilan dan notifikasi saat seseorang sedang berada di belakang kemudi.Secara teori, Android bisa menggunakan mekanisme serupa untuk mendeteksi apakah seseorang sedang berada di kendaraan umum. Namun hingga kini, sistem operasi itu belum memiliki kemampuan mendeteksi aktivitas “transit” secara khusus, sehingga pengguna masih harus menyesuaikan pengaturan secara manual.Perubahan tersebut mulai terlihat dari temuan terbaru Mishaal Rahman, analis yang kerap membongkar fitur eksperimental Android melalui versi Android Canary. Ia menemukan indikasi bahwa Android akan menambahkan Mode baru bernama “Transiting”.Mode ini merupakan bagian dari fitur Modes yang diperkenalkan pada Android 15 QPR2, di mana pengguna dapat membuat profil suara dan notifikasi khusus yang aktif berdasarkan jadwal atau acara kalender.Berbeda dari Mode biasa yang harus diaktifkan secara manual atau otomatis berdasarkan waktu, Mode Transiting tampaknya akan memiliki pemicu khusus bernama “while transiting”—yang akan bekerja ketika sistem mendeteksi bahwa pengguna sedang berada di transportasi publik.Ketika diaktifkan, Mode Transiting akan mengoptimalkan perangkat agar pengalaman berkendara di transportasi umum menjadi lebih mulus. Kalimat pembuka yang ditemukan dalam kode menunjukkan bahwa Android akan melakukan “penyesuaian pengaturan secara otomatis”.Dalam pembongkaran terhadap build Android tersebut, Rahman menemukan sejumlah string kode yang secara jelas merujuk pada fitur baru ini. Meski demikian, detail lengkap mengenai cara kerja Mode Transiting belum terungkap.Spekulasi awal menyebutkan bahwa fitur ini memungkinkan pengguna mengatur aplikasi mana yang boleh mengirim notifikasi selama perjalanan, menyesuaikan perilaku suara, atau mengaktifkan pengaturan tampilan tertentu.Misalnya, memungkinkan dark mode aktif saat sistem mendeteksi pengguna sedang naik transportasi umum, atau menyembunyikan ikon notifikasi untuk mengurangi gangguan.Selain itu, ada kemungkinan fitur ini akan bekerja beriringan dengan Motion Cues, fitur baru yang dirancang Google untuk mengurangi mabuk perjalanan saat melihat layar di kendaraan yang sedang bergerak.Jika Mode Transiting juga mampu mengaktifkan Motion Cues secara otomatis, maka ponsel akan menjadi jauh lebih nyaman digunakan selama perjalanan panjang.Rahman memperkirakan bahwa Mode Transiting bisa saja meluncur paling cepat melalui pembaruan Android 16 QPR3 yang direncanakan rilis pada Maret mendatang. Namun kepastiannya belum dapat dipastikan karena fitur tersebut masih dalam tahap pengembangan dan belum muncul dalam pratinjau publik. Petunjuk lebih jelas kemungkinan akan muncul ketika program beta QPR3 dimulai.Sejauh ini, Google belum memberikan pernyataan resmi mengenai Mode Transiting. Namun jika kehadirannya benar, maka fitur ini akan menjadi salah satu langkah kecil namun berarti bagi para pengguna yang setiap hari menghabiskan waktu di dalam bus, kereta, MRT, atau LRT.Lewat otomatisasi yang kian cerdas, Android berpotensi mengubah rutinitas kecil yang selama ini dilakukan secara manual menjadi pengalaman yang jauh lebih lancar dan intuitif.