Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (kiri) memberikan keterangan pers penanggulangan KLB pada program prioritas makanan bergizi gratis (MBG) di Kantor Kemenkes, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanKepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengatakan saat ini ada 319 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang difungsikan sebagai dapur ini di wilayah bencana di Sumatera."Sampai sekarang ada 319 SPPG yang melayani pengungsi. Ada 105 di Aceh, kemudian 108 di Sumatera Utara, dan 66 di Sumatera Barat," kata Dadan ditemui di acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Bangsal Kepatihan Pemda DIY, Selasa (9/12).Lalu sampai kapan SPPG itu akan difungsikan sebagai dapur umum?"Sampai semua pengungsi harus tetap dilayani. Karena sekolah juga masih libur, anak-anak juga semua ada di pengungsian, ibu hamil juga ada di pengungsian, anak balita di pengungsian, jadi kita berikan makanan di pengungsian," jelas Dadan.BNPB umumkan korban bencana Sumatera per 9 Desember 2025 siang. Foto: Dok. BNPBDadan mengatakan BGN juga sudah mengirimkan uang yang cukup ke SPPG untuk menangani pengungsi."Agar mereka tetap bisa melaksanakan programnya. Apalagi BNPB, kemudian TNI, Polri, dan Kementerian Sosial meminta kita untuk terlibat, kita akan tetap melaksanakannya," bebernya.Akibat banjir dan longsor ada sejumlah SPPG yang rusak, tapi jumlah belum diidentifikasi pasti."Di Sumatera Utara 44 yang tidak aktif, di Aceh itu ada kurang lebih sekitar 180-an yang tidak aktif, tapi kita belum identifikasi apakah karena gangguan sinyal atau SPPG-nya hilang," jelasnya.Selain itu ada relawan dan pekerja juga yang terdampak."Ada. Kami belum tahu jumlahnya berapa, karena kan tersebar luas, dan kami mungkin nanti setelah situasinya normal, kembali ke masa rekonstruksi, baru kita akan tahu," pungkasnya.