Terlalu Sering Berhubungan Seks? Waspadai Risiko Kesehatan yang Jarang Dibahas

Wait 5 sec.

Ilustrasi pria kelelahan. (Freepik)JAKARTA - Berhubungan seks secara rutin memang bisa menjadi cara untuk mengekspresikan keintiman sekaligus memberikan manfaat bagi kesehatan. Aktivitas ini diketahui dapat meredakan stres, meningkatkan kualitas tidur, dan memperbaiki suasana hati. Namun jika dilakukan terlalu sering, seks juga dapat menimbulkan risiko kesehatan yang jarang dibahas.Menurut data dari Archives of Sexual Behavior, rata-rata orang dewasa melakukan hubungan seks sekitar 54 kali dalam setahun, atau sekitar sekali per minggu. Namun angka ini bukan patokan mutlak karena frekuensi yang ideal dapat berbeda untuk setiap individu.Masalah muncul ketika aktivitas seksual mulai memengaruhi kondisi fisik dan mental, menandakan bahwa tubuh mungkin membutuhkan istirahat.Seks memang memberikan manfaat kesehatan, tetapi tetap harus dilakukan secara seimbang. Berikut risiko yang bisa muncul jika pria terlalu sering berhubungan seks, seperti dilansir WeMD.1. Penis Terasa Nyeri dan BengkakAktivitas seksual yang terlalu intens dapat menimbulkan tekanan berlebih pada penis, terutama jika dilakukan tanpa pelumas atau dalam posisi yang kurang tepat. Kondisi ini bisa menimbulkan nyeri, pembengkakan, bahkan lecet di area penis. Faktor lain seperti infeksi, luka gesekan, atau ukuran penis yang lebih besar juga dapat memperparah kondisi ini, menurut dr. Sherry A. Ross, pakar obgyn dari Santa Monica.2. Rasa Lelah Berlebihan dan Kantuk EkstremSetiap kali pria mencapai orgasme, tubuh melepaskan hormon endorfin dalam jumlah besar yang membuat sistem saraf menjadi rileks. Hormon ini memperlambat aktivitas otak dan menimbulkan rasa kantuk yang intens setelah bercinta. dr. Irwin Goldstein dari The Institute for Sexual Medicine ungkap aktivitas seksual terlalu sering, tubuh dapat mengalami kelelahan kronis karena sistem saraf dipaksa untuk terus bekerja.3. Nyeri Saat Buang Air Kecil Setelah EjakulasiBeberapa pria mengalami sensasi perih atau tidak nyaman saat buang air kecil setelah bercinta, terutama jika dilakukan terlalu sering."Hal ini terjadi karena otot sfingter kandung kemih yang menutup selama ejakulasi membutuhkan waktu untuk kembali normal. Memaksakan diri buang air kecil sebelum otot relaks dapat menimbulkan rasa sakit, meski biasanya tidak berbahaya," jelas dr. Jonathan Schiff, urolog dari Mount Sinai School of Medicine.4. Kesulitan Ereksi KembaliSetelah orgasme, tubuh pria memasuki fase refraktori, yaitu periode di mana sistem saraf dan aliran darah membutuhkan waktu untuk kembali normal sebelum ereksi bisa terjadi lagi."Fase ini dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung usia dan kondisi tubuh. Terlalu sering bercinta bisa memperpanjang fase ini dan membuat pria kesulitan mempertahankan ereksi pada sesi berikutnya," kata dr. Schiff.5. Kejang pada Jari Kaki dan Otot PanggulSelama orgasme, saraf dari sumsum tulang belakang bekerja mengontrol otot panggul dan bagian bawah tubuh. Rangsangan yang terlalu sering atau kuat dapat menyebabkan kontraksi berlebihan, termasuk sensasi kejang pada jari kaki, terutama jari kelingking. Jika kejang ini terjadi terus-menerus, risiko gangguan saraf di area kaki juga dapat meningkat.