Soroti Padatnya Penumpang KRL saat Jam Sibuk, Prabowo Minta KAI Tambah Gerbong

Wait 5 sec.

Presiden Prabowo Subianto meninjau gerbong kereta dari Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Foto: YouTube/Sekretariat PresidenPresiden Prabowo Subianto menyoroti penuhnya penumpang KRL saat jam sibuk pergi atau pulang kerja. Untuk mengurai kepadatan, dia minta PT KAI segera tambah rangkaian gerbong. KAI sebenarnya sudah mengajukan penambahan anggaran pengadaan KRL Rp 4,8 triliun dengan asumsi satu gerbong USD 9 juta. Prabowo mengatakan siap memberikan anggaran Rp 5 triliun."Kalau kau bisa 6 bulan, oke. Tapi 1 tahun harus. Ini rakyat yang saksi ya? Jadi nanti ada tambahan 30 rangkaian baru," kata Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa (4/11). Di luar dari padatnya penumpang KRL, Prabowo mengapresiasi KAI yang sudah menciptakan stasiun dan gerbong KRL yang nyaman bagi penumpang. Satu Gerbong Angkut 300 OrangTanah Abang jadi salah satu stasiun yang padat penumpang, terutama saat jam sibuk. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan satu gerbong KRL bisa mengangkut 300 orang sekaligus atau setara penumpang dalam 1 pesawat Boeing. "Artinya, sekali berangkat satu rangkaian itu seperti (penumpang) 20 pesawat Boeing,” ujar Dudy di lokasi yang sama. Karena itu, Stasiun Tanah Abang yang menjadi Stasiun Tanah Abang Baru diperluas dan bisa menampung banyak penumpang. Dari semula 141 ribu orang menjadi 380 ribu penumpang per hari. Presiden Prabowo Subianto memberi sambutan saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTOSepanjang Januari hingga Oktober 2025, total penumpang yang dilayani mencapai 63 juta orang atau sekitar 22 persen dari seluruh pengguna KRL Jabodetabek. Dengan jumlah tersebut, Tanah Abang menempati posisi kedua setelah Stasiun Bogor dalam hal volume penumpang terbanyak.Stasiun Tanah Abang Baru memiliki empat peron dan enam jalur, Sejak beroperasi bertahap pada Juni lalu dengan lima rute, stasiun ini telah melayani sekitar 63 juta penumpang sepanjang Januari-Oktober 2025, atau sekitar 22 persen dari total pengguna KRL Jabodetabek. Sedangkan secara akumulatif, jumlah penumpang yang dilayani per Oktober 2025 mencapai 280 juta orang.Pembangunan stasiun baru seluas 19 ribu meter persegi di atas lahan 31 ribu meter persegi itu menelan biaya Rp 380 miliar. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kemenhub, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Bappenas, Pemprov DKI Jakarta, Sekretariat Kabinet, dan Sekretariat Negara.Dudy menambahkan, pemerintah tetap berkomitmen menjaga keterjangkauan tarif transportasi massal dengan memberikan subsidi. "Harga tiket ini pemerintah subsidi 60 persen dari harga tiket KRL Jabodetabek. Anggaran Rp 1,7 triliun per tahun," jelasnya.