Menteri MIIT, Li Lecheng (foto: x @InfoseekChina)JAKARTA - Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT), regulator industri tertinggi China, mengumumkan bahwa pihaknya sedang menyusun rencana untuk memperdalam penerapan inisiatif “AI Plus Manufaktur”.Langkah ini bertujuan agar negara dengan kekuatan manufaktur terbesar di dunia tersebut dapat memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) secara maksimal untuk meningkatkan ekonomi industrinya yang luas.Rencana ini diungkapkan dalam artikel yang ditandatangani langsung oleh Menteri MIIT, Li Lecheng, dalam majalah Dangjian yang terbit pada Senin. Artikel tersebut menjelaskan arah strategis China dalam pengembangan teknologi dan transformasi industri di masa depan.Li mengatakan bahwa China akan membangun kerangka kebijakan komprehensif untuk mendukung penerapan AI, termasuk penerbitan pedoman implementasi bagi rencana “AI + Manufaktur”. Kebijakan ini akan secara khusus menyoroti kebutuhan transformasi cerdas untuk industri utama, proses produksi penting, serta sektor-sektor strategis, dan akan dilengkapi dengan panduan penerapan AI bagi perusahaan manufaktur.Menteri tersebut juga menekankan posisi kuat China di lanskap global AI, dengan industri AI nasional yang menunjukkan momentum pertumbuhan luar biasa.Menurut data dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Tiongkok (CAICT), nilai industri inti AI China diperkirakan telah melampaui 900 miliar yuan (sekitar 126 miliar dolar AS) pada tahun 2024. Pertumbuhan ini didukung oleh lebih dari 5.000 perusahaan AI serta lebih dari 400 perusahaan AI berskala nasional kategori “little giant” — usaha kecil dan menengah yang diakui karena inovasi dan keunggulan teknologinya.Ke depan, Li mengusulkan enam strategi utama untuk memajukan industrialisasi berbasis AI. Rangka kerja komprehensif ini mencakup percepatan terobosan teknologi inti, pendalaman integrasi AI dalam manufaktur, pengembangan perusahaan AI berdaya saing tinggi, optimalisasi lingkungan pengembangan industri, penguatan sistem keamanan dan tata kelola, serta perluasan kerja sama internasional.Integrasi model bahasa besar AI dengan peralatan manufaktur canggih — termasuk kendaraan listrik pintar yang terhubung dan mesin industri presisi — juga menjadi fokus penting. Selain itu, kementerian akan mempercepat pengembangan agen AI dalam seluruh siklus hidupnya, mulai dari desain, pengembangan, pengujian, hingga penerapan, sambil mengeksplorasi potensi ekosistem kolaboratif berbasis multi-agen.